Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Vina oleh geng motor di Kota Cirebon, Jawa Barat pada 8 tahun lalu kembali ramai diperbincangkan usai kasus ini difilmkan.
Keluarga Vina mendesak polisi untuk segera menangkap 3 pelaku yang masih buron, terlebih satu di antara ketiganya adalah dalang pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih menelusuri ketiga tersangka pembunuhan Vina.
"Sampai dengan saat ini, penyidik Polda Jawa Barat masih berusaha mencari identitas dari ketiga tersangka," ujarnya, dikutip dari akun Instagram @humaspoldajabar, Selasa (14/5/2024).
Jules menyebut, pihaknya baru menemukan inisial atau nama dari ketiga tersangka yang masih buron.
Mereka adalah Dani (28), Andi (31), dan Pegi (30) alias Perong.
Polda Jawa Barat juga berusaha mencari keberadaan ketiga buronan dengan menelusuri sekolah, orang tua, maupun kerabat dari ketiganya.
Sayangnya, identitas asli dan lokasi keberadaan Dani, Andi dan Pegi belum diketahui hingga sekarang.
Ketiganya kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Untuk memudahkan pencarian, Polda Jawa Barat telah merilis ciri-ciri Dani, Andi dan Pegi, tiga buronan tersangka pembunuhan Vina.
Ciri-ciri tersangka pembunuhan Vina
Lebih lanjut, Jules membantah dugaan salah satu tersangka pembunuhan Vina yang masih buronadalahanak anggota polisi.
"Justru salah satu korban bernama Muhammad Rizky adalah anak dari salah seorang anggota polisi," kata dia, diberitakan Kompas.id, Selasa (14/5/2024).
Pihaknya juga mengungkapkan ciri-ciri ketiga tersangka yang masih buron. Jules meminta bantuan masyarakat untuk melapor ke pihak berwajib jika melihat ketiga pelaku.
Berikut ciri-ciri dari Dani, Andi dan Pegi yang merupakan tersangka pembunuhan Vina di Cirebon.
1. Pegi alias Perong
- Usia : 22 tahun (2016), 30 tahun (2024)
- Jenis kelamin : laki-laki
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
- Ciri-ciri khusus : tinggi 160 cm, badan kecil, rambut keriting dan kulit sawo matang
- Usia : 23 tahun (2016), 31 tahun (2024)
- Jenis kelamin : laki-laki
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
- Ciri-ciri khusus : tinggi 165 cm, badan kecil, rambut lurus dan kulit hitam
- Usia : 20 tahun (2016), 28 tahun (2024)
- Jenis kelamin : laki-laki
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
- Ciri-ciri khusus : tinggi 170 cm, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang
Kasus pembunuhan Vina ditangani oleh Polda Jawa Barat sejak dilaporkan pada 31 Agustus 2016.
Saat ini, delapan pelaku pembunuhan Vina telah menjalani hukuman pidana. Mereka didakwa oleh Pengadilan Negeri Cianjur pada Mei 2017.
Identitas 8 terpidana ini yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana dan Saka Tatal.
Para pelaku terbukti melanggar Pasal 340 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana tentang Pembunuhan Berencana, serta Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Tujuh terdakwa pemerkosa dan pembunuh Vina divonis penjara seumur hidup. Sementara satu pelaku lainnya dipenjara 8 tahun karena masih di bawah umur.
Putusan ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta para terdakwa dihukum mati.
Kronologi pembunuhan Vina Cirebon
Kasus Vina berawal ketika perempuan 16 tahun itu dibunuh di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (27/8/2016) malam.
Dia ditemukan tergeletak tanpa nyawa bersama kekasihnya, Muhammad Rizky yang akrab dipanggil Eki (16).
Laporan awal menyebutkan, Vina mengalami kecelakaan tunggal saat berboncengan dengan Eki. Keduanya menabrak tiang listrik dan trotoar jembatan flyover di arah Majasem, Cirebon menuju Sumber, Kabupaten Cirebon.
Beberapa hari kemudian, Wasnadi mendapat informasi putrinya meninggal akibat kekerasan oleh geng motor.
Perempuan itu mengalami luka parah di bagian kepala, tubuh dan kaki.
"Informasi dari polisi, pelakunya geng motor. Cuma geng motornya apa, saya enggak tahu, tapi pokoknya saya dari keluarga, mohon kepolisian memberikan hukuman seberat-beratnya, dihukum mati, kalau bisa dibasmi aja semua, sangat meresahkan," kata Wasnadi pada 2 September 2016, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).
Kapolres Cirebon saat itu, AKBP Indra Jafar menjelaskan, Vina dan Eki berkeliling Cirebon pada Sabtu malam bersama rekan geng motor mereka.
Saat melintasi SMP Negeri 11 Cirebon, mereka dilempari batu oleh geng motor lain.
Namun, motor yang dikendarai Eki ditendang sampai dia dan Vina jatuh. Keduanya lalu mendapatkan tindakan kekerasan.
Setelah itu, para pelaku sengaja membuang jasad kedua korban di bawah jembatan layang agar seakan-akan korban meninggal akibat kecelakaan tunggal.
"Asumsi pertama saat itu adalah kejadian lakalantas. Setelah itu, kami mendapat informasi dari rekan korban bahwa korban belum tentu mengalami kecelakaan lalu lintas," kata Indra.
Polisi kemudian menangkap 8 dari 11 pelaku pembunuhan pada 31 September 2016.
(*)