Tiga benda itu adalah Behel, rambut palsu, dan kontak lensa.
"Karena ada behel, ada rambut (palsu), ada lensa belum dilepas. Jadi pas ada autopsi, kebeneran (tiga benda itu) dilepas (oleh dokter)," ucap Wasnadi.
"Pas di pengadilan harus ada forensik. Jadi saya minta tolong untuk dilepas," akui Marliyana.
Mendengar cerita keluarga Vina, Denny Sumargo terkejut.
Hingga akhirnya keluarga menceritakan memang tiga benda itu masih menempel di jasad Vina setelah pembunuhan.
"Jadi ada Behel, rambut apa?" tanya Denny Sumargo seraya kaget.
"Rambut palsu, itu rambut sendiri itu," cerita Wasnadi.
"Kan dia (Vina) capek rambut panjang, iseng dipendekin, nah yang rambut potongannya itu disimpan sama dia," ungkap Marliyana.
"Itu juga minta dilepas?" tanya Denny Sumargo.
"Iya minta dilepas. Sama softlens, tapi softlens mah udah hancur," kata Marliyana.
Kini, Wasnadi meyakini arwah sang putri sudah tenang lantaran semua permintaannya telah dipenuhi keluarga.
"Katanya (arwah Vina) enggak bisa masuk pintunya udah tutup. Tapi begitu diambil semua (behel, rambut palsu dan kontak lensa dilepas), alhamdulillah enggak bilang apa-apa lagi, berarti udah bisa masuk sekarang," ungkap Wasnadi.
"Berarti udah tenang," pungkas Denny Sumargo.
(*)
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar