GridHot.ID - Seorang nenek berusia 69 tahun di Sorong, Papua Barat Daya, menjadi korban rudapaksa atau pemerkosaan beramai-ramai oleh 5 orang pria.
Peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada Jumat (14/4/2024) pukul 04.00 WIT, di rumah korban yang berada di Kompleks Kokoda, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Melansir Kompas.com, Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto pada Kamis (16/5/2024) mengatakan bahwa dari lima orang yang terlibat dalam pemerkosaan tersebut, satu orang telah ditangkap. Sementara empat orang lainnya masih buron.
Satu pelaku yang ditangkap diketahui berinisial MT.
MT ditangkap di rumahnya, Kompleks Kokoda Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 15.20 WIT.
"Jadi tersangka MT ini mengakui perbuatannya. Di mana ia baru selesai mengonsumsi minuman keras," ungkap Happy Perdana.
Happy Perdana menuturkan kronologi kejadian bermula dari para pelaku yang masuk ke rumah korban setelah salah satu di antara mereka, yakni AB, mendobrak pintu.
"AB menuju rumah korban dan mendobrak pintu depan rumah korban," kata dia.
Setelah masuk ke dalam rumah, lima orang tersebut kemudian diduga memperkosa korban.
Tak hanya itu, para pelaku juga mengambil barang-barang berharga milik korban dan sejumlah uang tunai.
Happy Perdana meminta para pelaku yang masih dalam pengejaran segera menyerahkan diri.
"Saya imbau kepada empat DPO saya minta untuk segera menyerahkan diri karena identitas saudara sudah kami ketahui. Cepat atau lambat segera kami tangkap," terangnya.
Di sisi lain, melansir TribunSorong.com, Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan menjelaskan, pihaknya telah meminta keterangan sementara dari dua saksi terkait kasus rudapaksa nenek.
"Seorang saksi mengaku rumahnya sempat dimasuki sekawanan pencuri yang juga pelaku rudapaksa nenek sekira pukul 03.30 WIT," ujar Indra kepada TribunSorong.com, Sabtu (13/4/2024).
Saksi mengaku, saat para kawanan pencuri masuk di rumahnya ia pun mengetahui hal itu sehingga pelaku kemudian kabur.
"Sekira pukul 04.00 WIT, saksi tersebut juga mendengar keributan dan suara menangis namun tidak berani mengecek," katanya.
Hingga pukul 10.00 WIT, seorang saksi lain berjalan melintas di depan kediaman sang nenek.
Melihat pintu tak terkunci, saksi kemudian berinisiatif masuk dan mengecek kondisi nenek itu.
"Saat itu saksi melihat korban sudah tidak mengenakan busana (telanjang) di dalam kamar kontrakannya," ungkapnya.
Tak butuh waktu lama, saksi menghampiri korban dan bertanya terkait apa yang tengah dialami si korban asusila tersebut.
"Korban mengaku uangnya dicuri, sehingga saksi langsung memanggil warga sekitar agar melaporkan hal itu ke polisi," jelasnya.
Sekira pukul 10.40 WIT, anggota Jaga Pos Pam Sorong City tiba di rumah korban dan langsung membawa ke RSUD Sele Be Solu.
Setibanya di RSUD Sele Be Solu, korban langsung mendapatkan pertolongan awal dari pihak petugas medis di Ruang IGD.
"Hasil visum luar ditemukan ada memar pada wajah, dada kiri, kedua paha dan darah di objek vital korban," ucapnya.
Melansir Kompas.com, korban kemudian dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan. Namun korban kemudian meninggal dunia.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan lebih lanjut terkait kasus rudapaksa nenek di Kokoda Kota Sorong.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunSorong.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar