Mulai dari perampokan, salah sasaran atau bahkan justru dilakukan orang terdekat Noven.
"Polisi bisa mengembangkan juga apakah ini perampokan, dendam, dan lainnya yang bisa ditelusuri dari jejak digital. Atau korban salah sasaran," katanya.
Ia menekankan kasus Noven Bogor termasuk dalam perkara yang wajib diusut tuntas.
"Kalau dari aspek kriminologi yang pasti kalau sudah ada perbuatan, korban, pelaku, dan reaksi masyarakat itu merupakan kejahatan yang harus diketahu apa mengapa dan bagaimananya. Kalau sekarang pelakunya belum jelas yang harus dicari," katanya.
Dia berpendapat kasus Noven Bogor kembali mencuat sebagai imbas dari kasus Vina Cirebon.
"Persoalannya kalau benar ini menyangkut orang2 yang mungkin berada di lingkungan orang kuat menjadi persoalan lain. tetapi kalau sekarang mecuat lagi, sepertinya tidak lepada dari kasus yang terjadi di Cirebon," katanya.
Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bogor, Jawa Barat, menjadi korban penusukan pada Selasa (8/1/2019).
Gadis yang berstatus pelajar kelas XII di SMK Baranangsiang, Kota Bogor, itu ditusuk di sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor.
Hari itu, pada Selasa sore, Andriana baru saja selesai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya sekitar pukul 15.15 WIB.
Dia lantas pulang ke kos yang berada di belakang sekolahnya.
Saat tiba di sebuah gang kecil yang merupakan akses jalan tembusan ke tempat kosnya itu, tiba-tiba seorang pria langsung menusuk Noven dan melarikan diri.