Dengan berurai air mata, ibu Iti terus bertutur bahwa kunjungan Mei lalu merupakan kunjungan paling berkesan.
'Bisa mengunjungi Tuti di penjara selama 1,5 jam, dimana dalam kunjungan sebelumnya hanya bisa ketemu 10 menit.
Tidak hanya itu, kunjungan yang ketiga kemarin juga bisa memeluk Tuti dan berfoto dimana tidak bisa dilakukan pada kunjungan sebelumnya.
Tuti kemarin minta dibawakan daster batik dan cemilan.
Ibu membawakannya dua daster dan beberapa cemilan: rengginang, keripik singkong dan opak.
Bawaan cemilan itu langsung kita makan rame-rame di penjara. Tuti nampak senang,' lanjut Bu Iti.
Dalam ruang tamu rumah Tuti yang tidak terlalu besar, sofa dijajar agak mepet.
Baca Juga : Pengakuan Mantan Pramugari Lion Air yang Pernah Alami Dua Kali Kecelakaan Pesawat
Posisi duduk saya yang agak berhadapan dengan bu Iti mempertemukan lutut saya dan lutut bu Iti.
Saya mencoba merasakan apa yang dirasakannya.
Tangan saya terus memegangi lengannya, matanya tak henti-hentinya menetes.
Seisi ruang tamu juga turut mengusap mata dengan tisu, pun demikian saya.
Source | : | Kompas.com,Facebook Anis Hidayah,Twitter/Wahyu Susilo |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |
Komentar