Tim akan diterjunkan untuk meneliti sejauh mana dampak buruknya bagi tubuh manusia.
''Kalau di lapangan seperti itu ya perlu ada tindakan pencegahan," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Sarwoko Oetomo saat ditemui di sela kegiatan "Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes" di Novotel, Semarang, Rabu (7/11/2018).
Baca Juga : Sedang Bahas Harta Gono Gini, Hotman Paris Bungkam Dengar Jawaban nagita Slavina yang Cerdas Ini
Sarwoko mengaku telah mendengar kabar perilaku remaja yang mengkonsumsi air di luar kewajaran tersebut.
Untuk saat ini, Dinkes Kota Semarang akan melakukan penelitian terlebih dulu sebelum menyampaikan kandungannya ke publik.
"Nanti setelah ada hasil penelitian dampak dari kebiasaan ini akan kami sampaikan," tambahnya.
Dijelaskannya, tim kesehatan nantinya meneliti zat-zat yang terkandung di dalam pembalut tersebut.
Baca Juga : Fransen Susanto, Pria yang Dikabarkan Berpacaran dengan Ayu Ting Ting Sudah Punya Istri dan Tiga Anak
Tim juga akan melihat dampak bagi tubuh seorang jika mengkonsumsi hal itu.
'Kalau secara nalar itu jelas penyimpangan dan tidak sehat," tambahnya.
Lantas, apa kandungan zat kimia dalam pembalut wanita?
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada rentang Januari - Maret 2015 pernah melakukan penelitian terhadap produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran.