Find Us On Social Media :

Geram dengan Amerika, Indonesia Berencana Buat Senjata Pemusnah Massal, Soekarno : Indonesia dapat Buat Bom Atom

Indonesia pernah melakukan usaha buat senjata pemusnah massal

Hartono mengungkapkan jika 200 ilmuwan Indonesia sedang mengerjakan pembuatan bom nuklir dan bakal di uji coba di luar kepulauan Mentawai, Sumatera.

Dikutip dari nonproliferation.org, pengumuman itu kemudian dilanjutkan dengan pernyataan Soekarno pada tahun 1965 yang mengatakan "Sudah takdir Tuhan, Indonesia dapat membuat bom atomnya sendiri."

Soekarno menambahkan jika Indonesia membutuhkan bom nuklir untuk menjaga kedaulatan dan tanah air dari gangguan negara lain.

Pernyataan itu membuat negara-negara di dunia terhenyak seketika.

Dunia menjadi 'panas dingin', geger karena mengetahui hal itu.

Apalagi negara-negara Barat dan sekutunya.

Dalam benak mereka bergumam bagaimana bisa Indonesia negara yang merdeka kemarin sore sudah mampu membuat bom nuklir yang maha dahsyat itu.

Menteri Pertahanan Australia saat itu, Shane Paltridge berujar jika pernyataan Brigjen Hartono tak boleh dianggap enteng dan sepele.

Yang lebih pusing lagi tentunya Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak.

Ia merasa gelisah, terancam dan ketakutan karena bisa saja uji coba ledakkan nuklir Indonesia nanti dapat berdampak mengerikan bagi Malaysia.

AS yang tak mau uji coba itu dilakukan langsung mendekati kembali Indonesia.

Melalu macam manuver politik, AS kemudian mendapat kesimpulannya sendiri jika Indonesia belum mampu untuk memproduksi bom nuklirnya sendiri.

Melihat celah itu maka pada September 1965, AS mau melanjutkan kerjasama pengayaan uraniumnya kembali dengan Indonesia.

Tapi dengan catatan, Indonesia harus mengizinkan jika badan atom internasional (IAEA) menginspeksi reaktor nuklirnya.

Hal itu bertujuan agar Indonesia tak jadi berusaha membuat bom nuklir.

Namun berakhirnya kekuasaan Soekarno karena G30S tahun 1965 membuat semuanya buyar.

Suksesi kekuasaan pada Soeharto membuat program bom nuklir Indonesia mandek karena rezim Orde Baru sama sekali tak tertarik membuat nuklir menjadi senjata.

Akan tetapi di era Soeharto, nuklir Indonesia digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, agrikultura dan pembangunan ekonomi negara. (Seto Aji/Gridhot.ID)