Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah merekomendasikan hukuman 26 tahun penjara.
Sementara pengacara Mehrnaz Didgar, Jef Vermassen memohon hukuman kliennya ditangguhkan.
"Pembunuhan anak adalah satu-satunya kejahatan yang dilakukan karena cinta," ujar Jef Vermassen.
Diketahui, Eline terkena kanker tiroid sejak ia berusia tujuh tahun dan dilaporkan sangat membebani hidupnya.
Tak hanya Eline, sang ibu Mehrnaz Didgar pun merasa tertekan terkait kanker yang diderita putrinya.
Dalam pembunuhan tersebut, Mehrnaz Didgar membawa pulang obat dari rumah sakit tempatnya bekerja, Universitas Leuven.
Obat itu kemudian Mehrnaz Didgar gunakan untuk obat Eline.
Setelah itu, Mehrnaz Didgar mencekik Eline dengan kantong plastik di atas mulut dan hidungnya selama lima belas menit.