Find Us On Social Media :

Dari Pin Emas 23 Karat Hingga PDH Setara Giorgio Armani, Anggaran Pakaian Mewah Anggota DPRD Sulsel Capai Miliaran Rupiah

Anggaran pakaian DPRD Sulsel, dari pin emas 23 karat, hingga pakaian dinas harian setara merek Giorgino Armani

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - 85 orang Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Periode 2019-2024, telah terpilih.

Dikutip GridHot.ID dari Tribun Timur, hasil putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Sulawesi Selatan (Sulsel) telah ditetapkan di Jakarta sejak Minggu (19/5/2019).

Para anggota dewan Sulsel yang terhormat tersebut, rencananya akan dilantik pada bulan September 2019 mendatang.

Baca Juga: Usai Jadi Saksi Rekapitulasi Suara Pemilu, Anggota DPRD Medan Mengaku Diculik dan Hendak Dibawa ke Gunung

Namun uniknya, untuk menyambut anggota DPRD Sulsel yang baru, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan telah mempersiapkan rencana pelantikan dan anggaran pakaian para anggota dewan.

Tak sedikit, bahkan nilai anggaran tebilang cukup tinggi dan cenderung mahal.

Hal ini seperti dikutip dari Kompas, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan menganggarkan dana Rp 2,45 miliar untuk acara pelantikan beserta pakaian dan pin emas 85 legislator terpilih periode 2019-2024.

Baca Juga: Sering Kritik Kebijakan Ayahnya yang Jabat Wakil Bupati, Pemuda 22 Tahun Ini Siap Buktikan Kebijakannya Lebih Baik Sebagai Anggota DPRD

Anggaran Rp 2,45 miliar itu terbagi untuk empat item belanja pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil harian (PSH), pakaian sipil resmi (PSR), serta pakaian sipil lengkap (PSL) dilengkapi atribut pin emas.

Pengadaan pakaian dan pin emas anggota DPRD Sulsel terpilih 2019-2024 ini dilelang dan dimenangkan oleh CV Harapan yang berdomisili di Kota Makassar.

Pengadaan pakaian untuk legislator DPRD Sulsel termurah sebesar Rp 187 juta untuk pakaian dinas harian lengan panjang spesifikasi wol disebut setara Giorgio Armani dan masing-masing legislator dapat satu pasang pakaian seharga Rp 2,2 juta.

Pagu untuk belanja pakaian sipil harian (PSH) spesifikasi wol setara merek Hermes sebesar Rp 467,5 juta.

Baca Juga: Libas Tiga Ketua Partai Sekaligus, Pemuda 22 Tahun yang Tak Diperhitungkan Sebelumnya Justru Berhasil Amankan Satu Kursi DPRD Manado

Masing-masing anggota DPRD mendapat PSH senilai Rp 2,75 juta.

Terdapat pula pakaian sipil resmi seharga Rp 233 juta lebih yang masing-masing legislator mendapat satu pasang dengan harga Rp 2,75 juta.

Pagu terbesar pada belanja pakaian berlaku untuk pakaian sipil lengkap, yakni Rp 1,5 miliar lebih.

Baca Juga: Belasan Tahun Jadi Satpam Rumah Sakit, Pria Asal Solo ini Diprediksi Lolos Jadi Anggota DPRD

Pagu ini terdiri atas belanja 85 pasang pakaian wol setara merek Gucci, yang masing-masing seharga Rp 4,95 juta.

Pada pagu ini juga terdapat anggaran belanja tiga macam pin emas 23 karat bagi setiap legislator.

Masing-masing pin anggota DPRD 3 gram senilai total Rp 318 juta lebih, pin anggota DPRD 5 gram senilai Rp 191 juta lebih, serta pin Phinisi 10 gram dengan anggaran Rp 637,5 juta.

Sedangkan untuk anggaran pelantikan 85 legislator Sulsel terpilih 2019-2024 ini yang akan dilaksanakan pada bulan September mendatang dianggarkan sebesar Rp 200 juta.

Baca Juga: Agung Dharma, Tukang Galon Keliling yang Kini Lolos Jadi Anggota DPRD Meski Sempat Diremehkan

Anggaran pelaksanaan yang akan dihadiri seribuan tamu undangan sudah termasuk makan, minuman dan dekorasi.

Tingginya nilai anggaran pakaian para anggota dewan yang akan dilantik tersebut menuai kritik berbagai pihak.

Salah satunya, Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) yang mengkritik anggaran pakaian mewah untuk anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2019-2024 yang mencapai Rp 2,45 miliar.

Baca Juga: Pesawat Lion Air JT 610 Hilang Kontak: Sejumlah Anggota DPRD Bangka Belitung Dikabarkan Berada di Dalam Pesawat

Wakil Direktur Kopel Sulawesi, Herman yang dihubungi, Kamis (20/6/2019), mengatakan, anggaran pakaian dan pin anggota DPRD Sulsel yang baru sangat berlebihan dan terbilang mewah.

Seharusnya, anggaran atribut dan pakaian anggota DPRD Sulsel bisa lebih efisien dengan tidak menggunakan pin dari bahan emas dan pakaian menggunakan merek dalam negeri.

“Memang atribut atau pin anggota DPRD itu harus ada seperti yang telah diatur dalam tata tertib dan protokoler, tapi tidak mesti terbuat dari bahan emas dan bisa menggunakan bahal lainnya. Begitu juga dengan pakaian dinas harian, sampai pakaian dan sepatu olahraga tidak mesti menggunakan merek luar negeri dan bisa menggunakan merek dalam negeri,” katanya.

Dengan menggunakan bahan pin bukan dari emas dan pakaian merk dalam negeri, lanjut Herman, tentunya penggunaan anggaran bisa lebih efisien tidak sesuai dengan anggaran Sekretariat Dewan yang dianggarkan.

Baca Juga: Pesawat Lion Air JT 610 Hilang Kontak: Sejumlah Anggota DPRD Bangka Belitung Dikabarkan Berada di Dalam Pesawat

“Di situlah letak responsif anggota DPRD, tidak mesti menyetujui atau menerima hal-hal yang berbau kemewahan berbagai merek yang telah ditentukan oleh mereka dalam pembahasan anggaran. Karena responsif pemilih anggota DPRD itu mayoritas masyarakat kalangan menengah ke bawah. Tinggal sebenarnya anggota DPRD ini mau menggunakan atau tidak pakaian merek dalam negeri dan pin yang bukan dari bahan emas,” tandasnya.(*)