Find Us On Social Media :

Grup Whatsapp Jadi Sarana Cuci Otak, Begini Cara Kelompok Teroris Racuni Pikiran Emak-emak, Sampai Nekat Berencana Serang Aparat Pakai Bola Karet Mudah Meledak

Begini Cara Kelompok Teroris Racuni Pikiran Emak-emak, Sampai Nekat Rencanakan Serangan dengan Bola Karet Mudah Meledak

Bola karet itu ternyata dapat meledak karena dirancang seperti mercon banting yang dapat meledak jika dilemparkan dan berbenturan dengan benda lain, kemudian ada perantara mudah terbakar agar cepat menyambar misalnya, perantara bensin.

Dalam penangkapan ke 6 tersangka tersebut, Polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya gotri, plastik ekslusif yang bisa meledak, ketapel, dan kelereng.

Dalam kasus ini, SH berperan sentral sebagai pembuat WhatsApp Group sekalian memasukkan sejumlah orang untuk dijadikan anggota.

Baca Juga: Dilaporkan Polisi Gara-gara Komentari Penusukan Wiranto, Jerinx SID Bagikan Pengalamannya Hadapi Tragedi Terorisme: Anda di Mana Saat Bom Bali 1?

Grup berisi 123 orang dengan lima orang member.

Tujuan SH menjaring sejumlah orang ialah menggagalkan pelantikan presiden.

“Yang buat ide dan buat grup adalah tersangka SH, buat grup WA dan memasukkan beberapa member untuk tujuannya menggagalkan pelantikan,” jelas Kabid Humas.

Baca Juga: Gara-gara Dipakai Pelaku Teroris Untuk Tusuk Wiranto, Kunai Dihapus Massal di Toko Belanja Online Meski Hanya Asesoris Cosplay, Penjual: Yang Kita Jual Nggak Tajam

Kabid Humas menjelaskan bahwa peranan SH yaitu mencari dana untuk membeli peluru karet berisi bahan peledak.

Saat diringkus di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, SH kedapatan sedang merakit peluru.

Tersangka E merupakan seorang emak-emak, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang berperan membiayai dan membuat peluru ketapel.