Disepelekan Karena Baru Merdeka Kemarin Sore, Indonesia Langsung Ditakuti Australia dan Amerika Serikat, Pengumuman Soekarno untuk Tes Bom Nuklir Buat Tetangga Ketar-ketir: Sudah Takdir

Senin, 30 Desember 2019 | 18:13
via Grid.ID

Soekarno ingin uji coba bom nuklir tanah air

Gridhot.ID - Indonesia memang belum menjadi negara maju secara total.

Ditambah kemerdekaan Indonesia yang belum berumur panjang membuat Tanah Air sempat disepelekan dunia.

Namun bukan isapan jempol semata jika pada era 1960-an militer Indonesia terkuat di belahan bumi selatan.

Baca Juga: Terlanjur Pulang Diarak Rombongan, Ahmad Dhani Nyatanya Tak Bebas Murni, Langsung Jalani Pidana Percobaan Kasus Vlog 'Idiot'

Saat itu belum ada yang mampu menandinginya, bahkan militer negara sekelas Australia sekalipun.

Deretan alat utama sistem persenjataan (alutsista) lansiran Uni Soviet yang berjibun banyaknya membuat 'nyali' Republik makin tinggi untuk melawan negara barat.

Contohnya saat Indonesia harus bersitegang merebut kembali Irian Barat dari Belanda dalam Operasi Trikora.

Baca Juga: Berani Serang Balik Hendropriyono yang Sebut OPM Kelompok Teroris Internasional, Jubir TPNPB Tantang Indonesia Buktikan ke PBB: Kami 24 Jam Siap Menunggu!

Dari deretan alutsista itu, tentunya yang paling menggetarkan ialah kapal selam Whiskey Class AL Indonesia dan Pembom Strategis Jarak Jauh Tupolev Tu-16 Badger AURI yang punya kemampuan Nuclear Capable.

Nuclear Capable dapat diartikan Tu-16 mampu menggotong bom nuklir dan menjatuhkannya di sasaran yang dituju layaknya kemampuan B-29 Superfortress milik Amerika ketika melalap Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom tahun 1945.

Akan tetapi pesawat sudah punya namun bomnya tidak.

Baca Juga: Muka Dua Berani Pakai Bendera Malaysia, Kapal Vietnam Nekat Nyolong Ikan di Natuna, Bebas Berkeliaran di Perairan Indonesia Usai Susi Pudjiastuti Tak Lagi Jadi Menteri Kelautan

Tahu akan pentingnya kegunaan nuklir, maka Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno kemudian membuat kerjasama pengayaan uranium dengan Amerika Serikat (AS) tahun 1960.

AS setuju membantu dalam hal pengayaan uranium, karena awalnya Indonesia hanya ingin menggunakan nuklirnya untuk tujuan damai.

Tapi ditengah jalan kerjasama itu terganggu lantaran matinya John F Kennedy yang dikenal akrab dengan Soekarno.

Baca Juga: Usianya Terpaut 32 Tahun dengan Sang Suami, Tangis Tiara Pecah di Hari Bahagianya, Komedian Ini Sebut Tak Peduli dengan Omongan Orang

Kebijakan AS setelah tewasnya Kennedy berubah, termasuk menyoal pengayaan uranium Indonesia.

Soekarno geram, ia kemudian mengalihkan haluan tujuan nuklir Indonesia untuk dijadikan bom atom!

Secara rahasia, Soekarno kemudian menyuruh para ilmuwan Lembaga Tenaga Atom (LTA) Indonesia berguru ke China karena negeri Tirai Bambu itu berhasil mengujicoba bom nuklirnya tahun 1964.

Baca Juga: Dianggap Punya Kinerja Baik, Mantan Tenaga Ahli Presiden Jokowi Ini Malah Dicekal Gara-gara Diduga Terlibat Korupsi Jiwasraya, Moeldoko Akui Seleksi Staf Kepresidenan Dahulu Kurang Ketat

Hingga tiba saatnya November 1964.

Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat, Brigjen Hartono mengumumkan Indonesia akan melakukan uji coba peledakkan bom nuklir miliknya pada tahun 1969 mendatang.

Hartono mengungkapkan jika 200 ilmuwan Indonesia sedang mengerjakan pembuatan bom nuklir dan bakal di uji coba di luar kepulauan Mentawai, Sumatera.

Baca Juga: Punya Badan Transparan Hingga Mata Layaknya Gambaran Galaksi, Hewan-hewan Ini Punya Kondisi Luar Biasa di Penampilannya, Bukan Hanya Sekadar Langka

Dikutip dari nonproliferation.org, pengumuman itu kemudian dilanjutkan dengan pernyataan Soekarno pada tahun 1965 yang mengatakan "Sudah takdir Tuhan, Indonesia dapat membuat bom atomnya sendiri."

Soekarno menambahkan jika Indonesia membutuhkan bom nuklir untuk menjaga kedaulatan dan tanah air dari gangguan negara lain.

Pernyataan itu membuat negara-negara di dunia terhenyak seketika.

Baca Juga: Malunya Sampai Tujuh Turunan, Wanita Ini Terpaksa BAB di Pinggir Jalan Tol Karena Sudah Tak Tahan, Jadi Tontonan Pengemudi Lain Karena Kondisi Sedang Macet Parah

Dunia menjadi 'panas dingin', geger karena mengetahui hal itu.

Apalagi negara-negara Barat dan sekutunya.

Dalam benak mereka bergumam bagaimana bisa Indonesia negara yang merdeka kemarin sore sudah mampu membuat bom nuklir yang maha dahsyat itu.

Baca Juga: Malam-malam Datang ke Perpustakaan Sekolah, Seorang Pria di Bone Lakukan Hubungan Terlarang dengan Siswi SMP, Ngaku Suka Sama Suka Hingga Sudah Pacaran Hampir Setengah Tahun

Menteri Pertahanan Australia saat itu, Shane Paltridge berujar jika pernyataan Brigjen Hartono tak boleh dianggap enteng dan sepele.

Yang lebih pusing lagi tentunya Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak.

Ia merasa gelisah, terancam dan ketakutan karena bisa saja uji coba ledakkan nuklir Indonesia nanti dapat berdampak mengerikan bagi Malaysia.

Baca Juga: Bikin Telinga Kartika Putri Panas, Nikita Mirzani Terang-terangan Ngaku Mau Dijadikan Istri Kedua Habib Usman, Reaksi Sang Istri Langsung Tak Terduga

AS yang tak mau uji coba itu dilakukan langsung mendekati kembali Indonesia.

Melalu macam manuver politik, AS kemudian mendapat kesimpulannya sendiri jika Indonesia belum mampu untuk memproduksi bom nuklirnya sendiri.

Melihat celah itu maka pada September 1965, AS mau melanjutkan kerjasama pengayaan uraniumnya kembali dengan Indonesia.

Baca Juga: Kaget Dikejar-kejar Petugas Pajak Soal Kepemilikan Mobil Lamborgini, Rochim Kutuk Abdul Malik yang Sudah Salah Gunakan KTPnya: Karma Berlaku!

Tapi dengan catatan, Indonesia harus mengizinkan jika badan atom internasional (IAEA) menginspeksi reaktor nuklirnya.

Hal itu bertujuan agar Indonesia tak jadi berusaha membuat bom nuklir.

Namun berakhirnya kekuasaan Soekarno karena G30S tahun 1965 membuat semuanya buyar.

Baca Juga: Sempat Adu Mulut dan Keluarkan Senjata, Jenderal TNI Ini Berhasil Buat PM Israel dan Pengawalnya Bertekuk Lutut Hingga Minta Maaf, Ada Apa?

Suksesi kekuasaan pada Soeharto membuat program bom nuklir Indonesia mandek karena rezim Orde Baru sama sekali tak tertarik membuat nuklir menjadi senjata.

Akan tetapi di era Soeharto, nuklir Indonesia digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, agrikultura dan pembangunan ekonomi negara.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kisah di Mana Dunia Jadi 'Panas Dingin' Ketika Indonesia Umumkan Akan Uji Coba Ledakkan Bom Nuklir Miliknya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber grid.id