Find Us On Social Media :

Kembali Jadi Sorotan Soal Metode Pengobatan Stroke Ciptaannya, Menteri Kesehatan Indonesia Dapat Kecaman dari Dokter dan Ilmuan: Tak Layak Pimpin Kebijakan Kesehatan di Indonesia

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Dalam uji klinis pada 75 pasien yang diterbitkan pada tahun 2016 di Bali Medical Journal , Terawan melaporkan bahwa IAHF dapat "secara signifikan meningkatkan kekuatan otot" pada pasien dengan stoke kronis.

Tetapi hasilnya “secara statistik tidak meyakinkan,” kata Rizqy Amelia Zein, seorang aktivis ilmu pengetahuan terbuka dan seorang psikolog sosial di Universitas Airlangga.

Komunitas medis Indonesia telah mencoba untuk menghentikan Terawan sebelumnya.

Baca Juga: Besok Ada Gerhana Bulan Penumbra, Ini Jadwalnya Menyaksikannya di Indonesia, Bisa Ditonton dari 4 Benua

Pada tahun 2013, atas dorongan Satriotomo, Asosiasi Neurologis Indonesia berbicara keras menentang terapi dalam surat terbuka. Pada tahun 2018, Dewan Etik Asosiasi Medis Indonesia (IDI) memanggil Terawan untuk rapat untuk menjelaskan karyanya.

Dia tidak muncul, dan dewan mendapati dia bersalah atas empat pelanggaran etika: membebankan biaya besar untuk perawatan yang tidak terbukti, secara salah menjanjikan pasien penyembuhan, promosi diri yang berlebihan, dan tidak bekerja sama dengan dewan.

Baca Juga: Batal Nikahi Anggota DPR, Aktris Ini Pilih Clubbing dan Lepas Hijab Lagi

IDI pun sempat mencabut keanggotaan Terawan selama 1 tahun.(*)