Find Us On Social Media :

Lawan Musuh Tak Kasatmata, Indonesia Siagakan 5 KRI di Sejumlah Perbatasan Perairan yang Kerap Dijadikan Jalur Perdagangan Orang, Pangkogabwilhan I Tingkatkan Patroli dan Pengawsan

KRI Raden Eddy Martadinata-331 bersandar di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017). Kapal itu dikukuhkan sebagai kapal perang pimpinan atau flagship.

Untuk unsur operasi, kata Yudo, didukung personel Lantamal IV, Lanal Batam, Bakamla, Guskamla, serta dari Korem 033/WP dan Polda. Untuk Kogabwilhan I sendiri sudah melakukan operasi di Selat Singapura dan Selat Malaka yang dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada 1.

"Saat ini perairan Kepri sudah warning, makanya pengawasan dan operasi terus dilakukan, karena musuh yang dilawan merupakan musuh yang tidak terlihat dengan kasatmata," jelasnya.

Yudo mengaku, Kepri harus waspada karena pintu keluar masuk Singapura dan Malaysia lebih banyak di Batam, banyak transportasi melalui kapal laut, kapal kecil, hingga kapal besar.

Baca Juga: Ogah Dicap Jahat, Barbie Kumalasari Pede Galih Ginanjar Bakal Menolak Permintaannya Bercerai: Dia Sih Pasti Nggak Mau Cerai Ya

Tidak hanya itu, lanjutnya, pelabuhan-pelabuhan tikus juga banyak, hal ini yang dikhawatirkan akan menjadi sumber masuknya virus tersebut.

"Setidaknya dengan disiagakannya 5 KRI di perairan perbatasan antara Indonesia dengan Singapura dan Indonesia dengan Malaysia, kami berusaha upaya pencegahan masuknya virus ini dari negara luar yang sudah terjangkit bisa diminimalisir," pungkasnya.

Sebelumnya, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dijadikan tempat karantina 285 orang yang pulang dari Wuhan, China.

Baca Juga: Ada Sistem Hierarki, Pekerja di Rumah Nia Ramadhani Tak Mungkin Utarakan Keinginan Kepada Istri Ardie Bakri: Nggak Ada yang Bisa Langsung Ngomong ke Gue