Find Us On Social Media :

Lawan Musuh Tak Kasatmata, Indonesia Siagakan 5 KRI di Sejumlah Perbatasan Perairan yang Kerap Dijadikan Jalur Perdagangan Orang, Pangkogabwilhan I Tingkatkan Patroli dan Pengawsan

KRI Raden Eddy Martadinata-331 bersandar di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017). Kapal itu dikukuhkan sebagai kapal perang pimpinan atau flagship.

GridHot.ID - Persebaran virus Corona kini makin mengkhawatirkan.

Indonesia pun siap melakukan antisipasi.

Dilansir dari Kompas.com, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono memerintah jajaran untuk memperketat penjagaan laut perbatasan antar-negara di wilayah Pertahanan I.

Baca Juga: Berdalih Pergi Menjahitkan Baju, Wanita Ini Kabur Tinggalkan Suami yang Baru Dinikahinya 3 Hari, Profil WhatsApp Langsung Berubah Jadi Foto Bayi Laki-laki

"Atas adanya 6 orang orang WNI yang diduga suspect masuk ke Tanjungpinang, saat itu juga Kogabwilhan langsung meningkatkan pengawasan di laut perbatasan," kata Yudo, Selasa (11/2/2020).

Tidak main-main, Yudo bahkan langsung menurunkan 5 KRI untuk bersiaga dan standby di sejumlah perbatasan perairan antar-negara yang kerap dijadikan jalur masuk perdagangan orang.

"Saat ini sudah kami lakukan operasi PAM perbatasan RI-Singapura, ada 5 KRI jenis kapal patroli yang melaksanakan patroli," katanya menegaskan.

Baca Juga: Ada Sistem Hierarki, Pekerja di Rumah Nia Ramadhani Tak Mungkin Utarakan Keinginan Kepada Istri Ardie Bakri: Nggak Ada yang Bisa Langsung Ngomong ke Gue

Untuk unsur operasi, kata Yudo, didukung personel Lantamal IV, Lanal Batam, Bakamla, Guskamla, serta dari Korem 033/WP dan Polda. Untuk Kogabwilhan I sendiri sudah melakukan operasi di Selat Singapura dan Selat Malaka yang dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada 1.

"Saat ini perairan Kepri sudah warning, makanya pengawasan dan operasi terus dilakukan, karena musuh yang dilawan merupakan musuh yang tidak terlihat dengan kasatmata," jelasnya.

Yudo mengaku, Kepri harus waspada karena pintu keluar masuk Singapura dan Malaysia lebih banyak di Batam, banyak transportasi melalui kapal laut, kapal kecil, hingga kapal besar.

Baca Juga: Ogah Dicap Jahat, Barbie Kumalasari Pede Galih Ginanjar Bakal Menolak Permintaannya Bercerai: Dia Sih Pasti Nggak Mau Cerai Ya

Tidak hanya itu, lanjutnya, pelabuhan-pelabuhan tikus juga banyak, hal ini yang dikhawatirkan akan menjadi sumber masuknya virus tersebut.

"Setidaknya dengan disiagakannya 5 KRI di perairan perbatasan antara Indonesia dengan Singapura dan Indonesia dengan Malaysia, kami berusaha upaya pencegahan masuknya virus ini dari negara luar yang sudah terjangkit bisa diminimalisir," pungkasnya.

Sebelumnya, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dijadikan tempat karantina 285 orang yang pulang dari Wuhan, China.

Baca Juga: Ada Sistem Hierarki, Pekerja di Rumah Nia Ramadhani Tak Mungkin Utarakan Keinginan Kepada Istri Ardie Bakri: Nggak Ada yang Bisa Langsung Ngomong ke Gue

Kota Wuhan disebut sebagai sumber penyebaran virus corona yang hingga kini sudah memakan korban jiwa 811 orang dalam waktu satu bulan.

Jumlah ini melebihi total kematian akibat epidemi SARS pada tahun 2002 hingga 2003.

Tidak itu saja, bahkan untuk Singapura dan Malaysia yang merupakan negara terdekat dengan wilayah Kepri sendiri saat ini jumlah yang terpapar positif virus corona sudah mencapai 43 kasus untuk Singapura dan 18 kasus untuk Malaysia. (Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Virus Corona, Indonesia Siagakan 5 KRI di Perbatasan RI-Singapura"

(*)