Find Us On Social Media :

Di Indonesia DPR Ngotot Pengen Duluan Tes Corona, Direktur Pusat Penelitian Negera Tetangga Ini Justru Dipecat Karena Ogah Beri Prioritas Politisi, Begini Kisah Viralnya

Dokter Celia Carlos dari Research Institute for Tropical Medicine

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Sebuah unggahan di media sosial Twitter baru-baru ini menjadi bahan perbincangan.

Pasalnya, unggahan tersebut mengatakan bahwa seorang dokter yang menjabat sebagai direktur sebuah rumah sakit dipindahkan dari posisinya.

Hal tersebut terjadi karena sang dokter menolak untuk memprioritaskan tes Covid-19 pada politisi dan pasien VIP lain yang memiliki gejala.

Baca Juga: Berawal Dua Korban Positif Corona, Dinas Kesehatan Solo Nyatakan Jumlah ODP Kota Bengawan Melonjak Tajam, Tembus hingga 2.795 Orang

Unggahan tersebut ditweet oleh akun Twitter @Marvjacob5.

Dilansir Gridhot dari unggahannya, Marvin Jacob menyatakan kekagumannya pada dr. Celia Carlos karena dengan ia berani menolak memprioritaskan pasien VIP.

Adapun dokter Celia Carlos saat ini menjabat sebagai direktur dari Research Institute for Tropical Medicine (RITM).

Baca Juga: Anggota DPR dan Keluarganya Ngeyel Lakukan Rapid Test Virus Corona Lebih Dulu, 3 Fraksi Kompak Keberatan, Anak Bungsu SBY: Dahulukan Rakyat!

Unggahan tersebut hingga Selasa (24/03/2020) telah mendapat 26 ribu retweet dan disukai lebih dari 57 ribu pengguna Twitter.

Adapun setelah ditelusuri, kejadian tersebut terjadi di salah satu rumah sakit di Filipina.

Melansir cnn.ph, beberapa tokoh terkemuka dikabarkan membuat permintaan langsung di pusat pengujian virus corona di Filipina sehingga mereka dapat diuji apakah positif terpapar virus corona.

Menteri Kesehatan Filipina, Fransisco Duque III, membenarkan hal tersebut.

 

Baca Juga: Kerap Nongol di Depan Kamera Usai Dinyatakan Sembuh, Publik Justru Tuding 3 Pasien Mantan Penderita Covid-19 Bawa Gimmick Pemerintah, Ratri Anindya Angkat Bicara

Menkes Filipina itu mengatakan bahwa beberapa yang disebut sebagai VIP telah memenuhi kriteria awal Departemen Kesehatan Filipina untuk melakukan pengujian di Research Institute for Tropical Medicine (RITM).

Berdasarkan informasi simpang siur tersebut, Fransisco Duque pun mengatakan bahwa direktur saat ini dari Lembaga Penelitian untuk Pengobatan Tropis, dokter Carlos, akan tetap di posisinya.

Melalui wawancara telepon dengan CNN Filipina, Duque mengklarifikasi bahwa dr. Celia Carlos tidak diganti.

Baca Juga: Darurat Corona, Komisi X dan Mendikbud Gelar Rapat Daring Sepakati Soal Penghapusan Ujian Nasional, Nasib Kelulusan Siswa Bergantung Pada Hal Ini

Ia menemukan ada kesalahan dalam surat perintah yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Filipina.

Menkes Filipina itu mengatakan bahwa ia akan memandu dan mengelola perluasan kapasitas pengujian ke laboratorium publik dan swasta.

Ia juga mengatakan akan menghadiri koordinasi dengan lembaga lain sehingga dokter Carlos dapat fokus pada mengoptimalkan fungsi Research Institute for Tropical Medicine (RITM).

Sebelumnya, netizen mengecam dugaan langkah menggantikan dokter Carlos.

Baca Juga: Abaikan Seruan untuk Sosial Distancing, Para Pelajar Hanya Tertawa-tawa Saat Diperingatkan Aparat, Kapolres Kubu Raya: Saya Sampai Mengatakan Akan Sujud...

Hal tersebut berdasarkan beberapa spekulasi bahwa ia dikeluarkan lantaran menolak mempercepat proses pengujian beberapa pasien VIP, terutama pejabat publik.

Penggantian dokter Carlos dilakukan setelah adanya obrolan yang diduga bocor.

Adapun obrolan tersebut berisi tentang dugaan keluhan personil RITM bahwa mereka diminta untuk memprioritaskan pengujian terhadap politisi dan keluarga.

Baca Juga: Negara-negara di Eropa hingga AS Kelabakan Hadapi Corona, Rusia Justru Berhasil Buat Mati Kutu Virus Covid-19, Indonesia Malah Remehkan Strategi Negeri Beruang Merah

Obrolan itu pun kemudian beredar di sosial media.

Hal tersebut sama seperti unggahan Marvin Jacob.

Melihat dokter Celia Carlos tidak digantikan dari posisinya, pemilik akun @Marvjacob5 itu pun memberi tanggapan.

Baca Juga: Gegerkan Ruangan Jumpa Pers, Perempuan Berstatus ODP Ini Teriak-teriak pada Kepala Dinas Kesehatan Setempat, Minta Kejelasan Soal Penyakitnya: Saya Periksa ke Dokter dengan Gejala Demam Berdarah..

Ia mengatakan bahwa mereka berusaha melakukan penggantian dokter Carlos dari posisinya secara rahasia, namun gagal.

Menurut Marvin, hal tersebut dapat menjadi pengingat bahwa sekarang adalah saatnya untuk berdiri dan membiarkan suara rakyat didengar.(*)