Find Us On Social Media :

Kisahkan Perjuangannya Taruhkan Nyawa Lawan Covid-19, Dokter Ini Ceritakan Dirinya yang Dipukuli Keluarga Pasien Positif Corona: Semua Jadi Gelisah dan Putus Asa

Ilustrasi

Baca Juga: Terungkap! Identitas Joki Balap Liar Tulungagung yang Tabrak 2 Siswa Sekolah hingga Tewas, Usianya Masih 16 Tahun

Pada hari Kamis (30/01/2020), seorang dokter dari unit bedah syaraf di RS Union Wuhan mengatakan bahwa rumah sakit sangat membutuhkan pasokan medis.

Termasuk kacamata, pakaian pelindung sekali pakai, dan masker respirator N95.

Jas atau pakaian pelindung sekali pakai sangat dibutuhkan oleh para dokter.

Baca Juga: Tanggap Situasi Darurat Covid-19, Wapres Ma'ruf Amin Desak MUI dan Ormas Islam Keluarkan Fatwa Soal Corona, Minta Jenazah Korban Wabah Langsung Dikubur Tanpa Dimandikan

Tanpa itu, dokter tidak dapat melakukan kontak dengan pasien atau merawat mereka sama sekali.

Mereka sempat mendapat banyak sumbangan pada awalnya.

Namun ternyata banyak yang tidak sesuai dengan pedoman medis dan tidak dapat digunakan.

Baca Juga: Temuan Titik Terang untuk Akhiri Pandemi Covid-19, Ilmuan China Ungkap Rahasia Bahwa Corona Bisa Dihilangkan hingga Tak Tersisa, Berikut Penjelasannya!

Memakai popok dan minum sedikit air

Karena kekurangan pasokan peralatan penting, seorang dokter di RS Tongji mengenakan pakaian pelindung yang sama selama shift 10 jam.

Dia juga memakai popok dewasa dan mencoba minum lebih sedikit air selama shift.