Find Us On Social Media :

Jangan Senang Dulu, Ahli Virologi Bongkar Alasan Persebaran Virus Corona di Asia Tenggara Lebih Rendah Daripada Eropa, Bawa-bawa Soal Kematian Misterius

Proses pemakaman jenazah pasien corona

Pria yang bekerja di pengembangan teknologi kesehatan ini mengatakan bahwa rata-rata populasi orang tua di Eropa lebih banyak dibanding Asia.

Sehingga, hal ini bisa menjadi faktor mengapa penyebaran Virus Corona di Eropa jauh lebih terlihat dibanding Asia.

"Lalu ada sejumlah faktor perancu yang mungkin mempengaruhi tingkat keparahan infeksi. Ini termasuk paparan polusi udara, merokok, kebiasaan sosial, kecenderungan memakai masker, dan banyak lagi."

Baca Juga: Bom Waktu Meledak di Singapura, Awalnya Negara Teraman, Kini Malah Salip Indonesia dengan Kasus Positif Corona Terbanyak se Asia Tenggara, Ini Penyebabnya

"Namun, yang paling mempengaruhi adalah usia. Covid-19 memiliki tingkat mortalitas yang berbeda dengan mayoritas kematian pada mereka yang berusia di atas atau sekitar 60 tahun."

"Sehingga dampaknya, dan penyebaran penyakit yang terlihat (terdeteksi sebagai rawat inap dan kematian) cenderung lebih tinggi di Eropa daripada sebagian besar Asia hanya untuk fakta bahwa Eropa rata-rata adalah populasi yang jauh lebih tua," jelas Stanley.

Hal ini juga terlihat di mana negara Irlandia dengan populasi banyak orang muda tidak mengalami kasus Virus Corona separah negara-negara Eropa lain yang secara geografis dengan negara tersebut.

Baca Juga: Baru Dibuka ke Publik, Inilah Alasan Orang China Gemar Makan Satwa Liar yang Diduga Jadi Inang Virus Corona, Semua Berawal dari Bencana Kelaparan 50 Tahun Lalu

Hingga Jumat, kasus Virus Corona di negara persemakmuran Inggris tersebut masih sekitar 16 ribu lebih kasus.