Find Us On Social Media :

Saingan Terberat KSAD Andika Perkasa Gantikan Panglima TNI, KSAL Yudo Margono Luncurkan 9 Program Ini untuk Kuatkan Marinir Indonesia, Modernisasi KRI Jadi Sorotan Utama

KSAD Andika Perkasa dan KSAL Yudo Margono

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Dua hari sudah Laksamana Yudo Margono menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

Ia kini diprediksi menjadi Panglima TNI berikutnya.

Hal itu disampaikan pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.

Baca Juga: Baru 2 Hari Dilantik Jadi KSAL, Laksamana Yuda Margono Justru Diprediksi Bakal Jadi Panglima TNI, Saingan KSAD Jenderal Andika Perkasa?

Dilansir dari arsip Gridhot, Fahmi memprediksi bahwa karier Laksamana Yudo Margono tidak hanya mentok sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

"Khusus untuk Laksamana Yudo Margono, jabatan KSAL yang akan diembannya mulai hari ini, membuat kansnya untuk menjadi Panglima TNI menjadi sangat kuat," ujar Fahmi, Rabu (20/5/2020).

Sebelumnya, kata Fahmi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa telah lama digadang-gadang akan menjadi panglima TNI.

Baca Juga: Habisi Nyawa Anggota TNI Pakai Senjata Tajam, Komang Ilyas Rebut Senjata Polisi Saat Akan Dibekuk, Terpaksa Ditembak Mati Karena Terus Melawan

Namun, seiring naiknya Yudo Margono menjadi KSAL, peluang Yudo sebagai Panglima TNI kini juga besar.

Apalagi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, jabatan panglima TNI bisa atau dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi militer dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Saat ini, Panglima TNI, yaitu Marsekal Hadi Tjahjanto, berasal dari matra TNI Angkatan Udara.

Jika melihat urutan, jabatan panglima TNI sebelumnya dijabat Jenderal (Purnawirawan) Gatot Noermantyo yang berasal dari matra TNI Angkatan Darat.

Jika merujuk pergantian berdasarkan giliran, maka jabatan panglima TNI berikutnya berasal dari matra TNI AL.

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, Anggaran Militer Indonesia Terlanjur Dipangkas Demi Corona, TNI Bakal Kesulitan Jika Tiongkok Macam-macam

Selain itu, Fahmi juga memperhitungkan usia dinas Yudo yang lebih panjang.

"Masa dinas aktif Yudo (55) lebih panjang setahun dari Andika (56)," kata dia.

Fahmi mengatakan, satu-satunya peluang Andika Perkasa agar bisa mengemban posisi orang nomor satu di tubuh TNI dengan keputusan Presiden Joko Widodo mengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: TNI Ngamuk Tahu Ada Tamu Tak Diundang, Kapal Induk Amerika Serikat Petentang-petenteng di Laut Indonesia, Cukup Kirim Satu Kapal Selam, Pasukan Negeri Paman Sam Kaget Nggak Ketulungan

Alasannya, kata dia, karena Hadi Tjahjanto baru akan memasuki masa pensiun menjelang akhir tahun depan atau ketika Andika Perkasa memasuki usia 57 tahun.

Dengan begitu, lulusan akademi militer (akmil) 1987 tersebut hanya memiliki waktu satu tahun untuk menduduki posisi tersebut sebelum dirinya memasuki masa pensiun (58 tahun).

Di sisi lain, lanjut Fahmi, jika skema itu dilakukan, masa jabatan yang terlalu singkat juga akan berdampak kurang bagus untuk organisasi militer.

"Makanya kalau ingin Andika Perkasa jadi panglima, mestinya enggak harus tunggu Hadi pensiun, baru dilakukan pergantian," ucap Fahmi.

Dia mengatakan, Andika Perkasa tetap berpeluang apabila sebelum memasuki pertengahan tahun depan terjadi pergantian panglima.

Baca Juga: Malunya Gak Ketulungan, Istri Anggota TNI Kembali Bikin Ulah, KSAD Andika Perkasa Langsung Adakan Sidang Pimpinan, Begini Nasib Serda K dan Pasangannya

Di sisi lain, pergantian panglima tersebut tak serta-merta menenggelamkan nama Hadi Tjahjanto begitu saja.

Menurut dia, jika Hadi Tjahjanto dianggap layak mendapatkan apresiasi secara politis, maka hal tersebut juga berpeluang terjadinya reshuffle kabinet untuk memasukan nama Hadi Tjahjanto dalam posisi menteri.

"Jika lebih dari itu, maka di atas kertas, KSAL Yudo Margono akan lebih berpeluang (sebagai Panglima TNI)," ucap dia.

Baca Juga: Istri Prajurit TNI Lagi-lagi Berulah, Unggah Soal Konser BPIP dan Tulis 'Semoga Allah Mengampuni Dosa-dosamu Pakde', KSAD Andika Perkasa Langsung Beri Sanski Ini pada Anak Buahnya

Sementara itu, melansir Kompas TV, Kepala Staf TNI Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan sembilan program prioritasnya kepada 39 satuan kerja jajaran TNI AL melalui video conference di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (20/5/2020).

Kesembilan program prioritas itu masuk dalam pembangunan kekuatan dan pembinaan kemampuan TNI AL.

"Sembilan program prioritas tersebut meliputi, pertama pembangunan SDM TNI AL," ujar Yudo dalam keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Program pertama, yakni pembangunan SDM TNI AL.

Program kedua adalah modernisasi KRI, pesawat udara dan material tempur.

Baca Juga: Cantik dan Berwibawa, Inilah Sosok Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama yang Dimiliki Indoneisa Setelah 75 Tahun Merdeka, Berikut Kisah Perjuangannya Bergabung dengan TNI AU

Ketiga, pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) TNI AL.

Keempat, pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasional.

Kelima penyelarasan doktrin, operasi, latihan dan sistem pendidikan.

Baca Juga: Tulis 'Semoga Rezim Tumbang', Istri Prajurit TNI Kembali Buat Ulah, KSAD Andika Perkasa Turun Tangan Beri Anak Buahnya Sanksi Ini

Keenam peningkatan kemampuan Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan, dan Pengintaian (K4IPP) dan siber TNI AL.

Ketujuh, TNI AL akan meningkatkan program dan anggaran berbasis kinerja dan berorientasi hasil.

Kedelapan, TNI AL akan melakukan perbaikan sistem dukungan logistik.

Kesembilan, peningkatan kemampuan TNI AL dalam menghadapi ancaman bersifat non-konvensional.

Kegiatan entry briefing dan pidato yang disampaikan Yudo Margono itu merupakan petunjuk awal dari pimpinan baru.

Baca Juga: Kepergok Bersetubuh di Dalam Kamar, Istri Polisi dan Anggota TNI yang Ditembak Ternyata Pernah Memiliki Hubungan Asmara, Kapolda Sumsel: Ketika Muda, Sebelum Menikah, Mereka Mantan Pacar

Momen tersebut menjadi pedoman bagi seluruh prajurit dan roda organisasi TNI AL ke depan.

Dalam kesempatan itu, KSAL berkomitmen untuk meneruskan kebijakan para pemimpin TNI AL terdahulu yang akan diselaraskan dengan petunjuk strategis.

Tentunya termasuk dengan arahan kebijakan Presiden Joko Widodo dan pimpinan TNI, khususnya terkait pelaksanaan tugas sebagai kepala staf untuk memimpin TNI AL dalam pembinaan kekuatan dan kesiapan operasional.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan Mendadak Tulis 100 Perintah Allah, Mantan Panglima TNI Ini Bikin Netizen Tercengang, Warganet: Berarti Sangat Penting Sampai Diperintahkan Dua Kali

Mengawali tugasnya sebagai KSAL, Yudo juga menyampaikan visi TNI AL lima tahun ke depan.

"Terwujudnya TNI Angkatan Laut yang profesional, modern dan tangguh untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, nandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong-royong," kata Yudo.(*)