Find Us On Social Media :

Bikin Satu Desa Kelabakan, Jenazah warga yang Dikira Meninggal Karena Sakit Ginjal Ternyata Positif corona, Kades: semua Langsung Jalani Isolasi Mandiri

Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.

Kini, mereka semua harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Rumah duka pun telah disemprot disinfektan. Kondisi warga yang berkontak dengan T akan dipantau ketat.

Rapid test pun akan digelar secepat mungkin, menyasar warga yang berinteraksi dengan pasien.

Baca Juga: Diputus Bersalah Blokir Internet Papua, Pemerintah Diminta Bayar Perkara Rp 475 Ribu oleh PTUN, Kominfo Siapkan Langkah Hukum

"Kita menunggu perkembangan dulu. Karena yang lebih tahu dari Puskesmas untuk rapid test," papar Kelik.

Melihat kejadian ini tak heran jika warga bayat tersebut sangat khawatir, sebab konon jenazah pasien Covid-19 rupanya masih bisa menyebarkan virus tersebut.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK, seorang spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Indonesia pada Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Tiba-tiba Datang Lewat Mimpi, Almarhum Ani Yudhoyono Tinggalkan Pesan untuk Putra Sulungnya, AHY Langsung Lakukan Hal Ini: Semoga Memo Bahagia dan Tenang

"Karena cairan tubuh tersebut, kalau memang mengandung virus, maka virusnya masih bisa bertahan," ujar dr. Budiman saat ditemui tim GridHEALTH.id di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, cairan tubuh yang dapat menyimpan virus dalam waktu yang cukup lama adalah protein dalam tubuh.

Oleh karena itu, Budiman menjelaskan bahwa penanganan jenazah pasien virus corona akan dilakukan dengan penanganan khusus seperti pasien dengan penyakit menular.(*)

Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul "Geger Dikira Sakit Ginjal Tak Tahunya Positif Covid-19, Warga Harap-harap Cemas"

 

,