Find Us On Social Media :

Bikin Satu Desa Kelabakan, Jenazah warga yang Dikira Meninggal Karena Sakit Ginjal Ternyata Positif corona, Kades: semua Langsung Jalani Isolasi Mandiri

Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.

Gridhot.ID - Saat ini, seluruh masyarakat Indonesia dikhawatirkan dengan penyebaran virus corona (Covid-19).

Oleh karenanya, masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Jika melanggar atau tidak peduli, mereka bisa terinfeksi dan wajib diisolasi.

Baca Juga: Niatnya Cuma Buat Gaya -gayaan, Pemuda Ini Panik Kepergok Kantongi Serbuk Putih Mirip Sabu oleh Tim Prabu: Demi Allah Garam Om Ini Mah

Seperti kejadian di bawah ini.

Dilansir dari health.grid.id pada Kamis (4/6/2020), warga Bayat, Klaten digegerkan dengan pemakanan seorang jezanah seorang pasien positif virus corona.

Bagaimana tidak, hal ini buat warga harap-harap cemas karena sebelumnya jenazah tersebut dikira meninggal bukan karena Covid-19, melainkan sakit ginjal.

Baca Juga: Wilayah Lain Adem Ayem, Fenomena Bulan Bercincin Saat Pendemi Corona Gegerkan Warga Jawa Timur, Begini Penjelasan LAPAN

Alhasil banyak warga di sana yang khawatir akan penyebaran virus corona di kampung mereka.

Dilansir dari Kompas.com, jenazah tersebut berinisial T yang sebelumnya merantau di Semarang, Jawa Tengah.

Plt Camat Bayat Kelik mengemukakan,saat berada di Semarang, T sempat dirawat di rumah sakit.

"Informasinya sakit ginjal."

" Jadi pada saat dirawat di rumah sakit penanganannya biasa saja tidak di ruangan isolasi," kata Kelik, Rabu (3/6/2020).

Baca Juga: Akhirnya Masuk TNI AD, Putra Asli Papua Ini Buat Danrem 174 Merauke Terkesan, Kolonel Inf Bangun Nawoko: Ada Sesuatu yang Menarik Perhatian Saya

T kemudian meninggal dunia dan dibawa ke Klaten untuk dimakamkan.

Jenazah T langsung diarahkan ke pemakaman dan tidak dibawa ke rumah duka.

Sedikitnya lima orang warga menanti kedatangan jenazah T di pemakaman.

Baca Juga: Tukang Bawa Tas Pentolan KKB Papua Joni Botak Berhasil Diringkus Polisi, Oniara Wonda Miliki Sepak Terjang yang Ngeri, Tembaki Tito Karnavian Sebelum Jadi Kapolri

Saat jenazah tiba, warga pun membantu menurunkan peti jenazah ke liang lahat. 

Saat itu, warga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T.

Pihak rumah sakit hanya meminta warga menyiapkan disinfektan saat itu.

Usai pemakaman, warga baru mendapatkan informasi bahwa T dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab.

"Kita tahunya pagi tadi informasinya hasil swab jenazah pasien T positif corona."

"Pak Kepala Desa Ngerangan sudah dikonfirmasi," kata dia.

Baca Juga: Kumpulkan KSAD dan Kepala BIN dalam Satu Ruangan, Mahfud MD Bicarakan Hal Penting Ini, Menkopolhukam: Saya Akan Berkunjung ke Daerah yang Berbatasan dengan Negara Lain

Mendengar keterangan itu, pengurus desa menghubungi warganya yang terlibat pemakaman.

"Semua yang terlibat di situ langsung disuruh mandi keramas sama baju yang dipakai untuk dicuci," terang dia.

Tracing pun segera dilakukan oleh pengurus desa bersama tim gugus tugas Covid-19 kecamatan.

"Setelah kita telusuri kurang lebih yang ikut membantu menurunkan peti jenazah itu ada lima orang warga."

"Kemudian, sebelum meninggal di rumah sakit, yang bersangkutan ini pada saat Lebaran pulang ke Klaten."

"Tidak lebih dari enam anggota keluarga yang berkontak dengan pasien," lanjutnya.

Kini, mereka semua harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Rumah duka pun telah disemprot disinfektan. Kondisi warga yang berkontak dengan T akan dipantau ketat.

Rapid test pun akan digelar secepat mungkin, menyasar warga yang berinteraksi dengan pasien.

Baca Juga: Diputus Bersalah Blokir Internet Papua, Pemerintah Diminta Bayar Perkara Rp 475 Ribu oleh PTUN, Kominfo Siapkan Langkah Hukum

"Kita menunggu perkembangan dulu. Karena yang lebih tahu dari Puskesmas untuk rapid test," papar Kelik.

Melihat kejadian ini tak heran jika warga bayat tersebut sangat khawatir, sebab konon jenazah pasien Covid-19 rupanya masih bisa menyebarkan virus tersebut.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK, seorang spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Indonesia pada Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Tiba-tiba Datang Lewat Mimpi, Almarhum Ani Yudhoyono Tinggalkan Pesan untuk Putra Sulungnya, AHY Langsung Lakukan Hal Ini: Semoga Memo Bahagia dan Tenang

"Karena cairan tubuh tersebut, kalau memang mengandung virus, maka virusnya masih bisa bertahan," ujar dr. Budiman saat ditemui tim GridHEALTH.id di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, cairan tubuh yang dapat menyimpan virus dalam waktu yang cukup lama adalah protein dalam tubuh.

Oleh karena itu, Budiman menjelaskan bahwa penanganan jenazah pasien virus corona akan dilakukan dengan penanganan khusus seperti pasien dengan penyakit menular.(*)

Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul "Geger Dikira Sakit Ginjal Tak Tahunya Positif Covid-19, Warga Harap-harap Cemas"

 

,