Find Us On Social Media :

Aegis Ashore, Rudal Balistik Jepang yang Akan Digunakan untuk Hancurkan Tiongkok di Laut China Timur, Sudah Dipersiapkan Matang-matang, Tinggal Nunggu Waktu untuk Diluncurkan, Kapan?

Berkilah dengan Alasan Biaya, Terungkap Jepang Hentikan Sistem Pertahanan Rudal karena Sadar Justru Negara Inilah yang Perlu Mendirikan Sistem Senilai Rp24 Triliun Tersebut di Jepang

"Aku dulunya penembak rudal, aku tahu betapa sulitnya mengontrol jatuhnya peluncur yang telah terbakar."

Selain masalah puing-puing rudal, keputusan Kono juga dipengaruhi oleh biaya dari proyek Aegis Ashore.

Kontrak Aegis Ashore Jepang bernilai 1.7 milyar dolar Amerika, dan lebih dari 100 juta dolar sudah dihabiskan.

Selama 30 tahun kementerian pertahanan mengestimasi pendanaan mereka sekitar 4 milyar dolar Amerika.

Baca Juga: Masih Gesit dan Lincah Berjoget, Begini Penampilan Janda Soekarno, Ratna Sari Dewi di Pesta Ulang Tahunnya, Netizen: Gokil 80 Tahun!

 

Dana itu tidak termasuk pengujian misil, yang disebutkan tahun lalu menghabiskan dana setidaknya 500 juta dolar Amerika.

Untuk sekarang, Jepang akan bergantung pada penghancur dengan radar Aegis tua mereka.

Radar itu akan memandu peluncur SM-3 yang kurang kuat.

Meski kurang kuat, peluncur itu bisa menembak misil musuh di udara dan dapat ditingkatkan untuk mampu menangkis ancaman lain.

Baca Juga: Diam-diam Saudara Tua Indonesia Ternyata Lebih Terlilit Utang, Jepang Tembus Rp 170.800 Triliun, Padahal Tanah Air Cuma Rp 5000 Triliun, Kok Bisa?

Jepang juga memiliki baterai misil PAC-3 Patriot.

Alat ini dapat menembak hulu ledak yang terjun detik-detik terakhir sebelum meledak.