Find Us On Social Media :

Berasa yang Punya Jalan, Gerombolan Pesepeda di Mojokerto Langsung Keroyok Bocah SMA Karena Tak Terima Diingatkan Soal Ini, Begini Aksi Brutal Mereka yang Terekam Kamera CCTV

MF, pelajar yang dikeroyok pesepeda.

GridHot.ID - Mf (18) menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok pesepeda di pertigaan sekolah SMK Raden Patah Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Mf yang merupakan warga Desa Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo yang berstatus siswa kelas XII SMK Raden Patah Kota Mojokerto yang lulus tahun 2020.

Akibat penganiayaan tersebut korban mengalami lebam di bagian perut dan bahu kanan serta luka gores pada leher sebelah kanan.

Baca Juga: Gowes Bareng Pakai Baju 'Seksi' hingga Lepas Hijab, Rombongan Ibu-ibu Pesepeda di Aceh Jadi Buronan Polisi Syariah: Mereka harus Hormati Norma-norma di Aceh!

Aksi penganiyaan terhadap pelajar yang dilakukan oleh gerombolan pesepeda itu terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekolahnya, Senin (6/7/2020) pukul 09.00 WIB.

Dari rekaman kamera CCTV durasi 02.51 menit terlihat tiga orang pesepeda menghampiri korban.

Pelaku tiba-tiba mengeroyok dan memukul korban pada bagian perut sampai jatuh tersungkur.

Baca Juga: Mewabah Bak Awal Era Smartphone, Ternyata Demam Sepeda Pernah Terjadi di Tahun 1890-an, Berhasil Ubah Pola Hidup Masyarakat hingga Bawa Pengaruh Politik dan Ekonomi

Korban berupaya berdiri terlihat menahan sakit akibat pukulan itu.

Di saat bersamaan muncul seorang pesepeda bertubuh kekar mendatanginya dan langsung menendang tubuh korban dari arah belakang.

Pemukulan itu masih terus berlanjut meski warga setempat dan pengguna jalan berupaya melerainya. Bahkan pelaku masih saja berulang kali memukul korban di bagian kepalanya.

Penganiayaan berhenti seusai korban dilerai oleh Tentara dan menjauh dari lokasi kejadian perkara.

Baca Juga: Mulai Merajai Jalanan, Kemenhub Berencana Pungut Pajak Pesepeda, Dirjen Perhub: Harus Diatur!

Korban melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsek Magersari, Polres Mojokerto Mojokerto.

Kapolsek Magersari, Kompol M. Sulkan membenarkan adanya kejadian penganiayaan terhadap pelajar yang dilakukan oleh sekolompok pesepeda.

"Kami masih memeriksa saksi sekaligus rekaman kamera CCTV terkait kasus penganiayaan yang melibatkan rombongan pesepeda," ujarnya di Polsek Magersari, Selasa (7/7/2020).

Ia menjelaskan kronologi penganiayaan ini berawal korban berangkat dari rumah mengendarai motor Honda Beat warna hitam W 5511 TA menuju sekolahnya di SMK Raden Patah.

Baca Juga: Nggak Punya Etika, Rombongan Pesepeda Keranjingan Masuk Kafe Sambil Bawa Sepedanya Viral di Media Sosial, Pemilik Kafe: Ada yang Dinaiki Masuk Ruangan

Korban bertemu rombongan Gowes sepeda ontel yang berjalan beriringan indikasi menutup jalan di pertigaan Jatikulon, Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

"Korban berkata minggir bos dan melanjutkan perjalanan menuju ke sekolahnya," jelasnya.

Menurut dia, korban berhenti di pertigaan tepatnya di samping sekolah SMK Raden Patah.

Ternyata korban disusul oleh rombongan pesepeda sampai terjadi kejadian itu.

Baca Juga: Viral Kabar Pesepeda Meninggal Dunia Gara-gara Olahraga Pakai Masker, Jatuh Terkapar Tak Sadarkan Diri di Monas, Begini Penjelasan Kapolsek Gambir

"Motif penganiayaan ini diduga lantaran rombongan pesepeda merasa tersinggung dengan perkataan korban sehingga terjadi insiden tersebut," ungkapnya.

Tindakan arogan sekelompok pesepeda itu tidak dapat dibenarkan lantaran pengeroyokan yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka itu adalah perbuatan penganiayaan yang merupakan tindakan Pidana.

"Pelaku belum diketahui masih dalam penyelidikan," terangnya.

Korban penganiayaan, Mf (18) mengatakan berharap pihak Kepolisian dapat segera menangkap pelaku pengeroyokan.

Ia akan menempuh jalur hukum terkait kasus penganiayaan ini.

"Saya tidak kenal pelaku semoga bisa cepat ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya," tandasnya. (don/ Mohammad Romadoni).

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Terekam CCTV, Detik-detik Pemuda Sidoarjo Dikeroyok Pesepeda di Mojokerto, Simak Kronologinyaua"

(*)