Find Us On Social Media :

Muridnya Viral Gara-gara Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Riset, Guru SMA Gilang 'Bungkus' Bongkar Gelagat Siswanya Saat Sekolah: Beda dengan yang Lain

Gelagat dan sikap Gilang Bungkus, yang sosoknya viral, saat SMA diungkap gurunya

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan munculnya kasus bungkus-membungkus yang beredar di Twitter.

Hal itu berawal dari sebuah thread di Twitter oleh seorang yang merasa menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria bernama Gilang.

Berkat munculnya thread tersebut, satu persatu tabir dari kasus pelecehan seksual berkedok riset ini mulai terungkap.

Baca Juga: Bongkar Kasus Gilang Bungkus, Psikolog Ragukan Adanya Fetish Kain Jarik: Ada yang Lain

Gelagat dan sikap Gilang Bungkus, yang sosoknya viral, saat SMA diungkap gurunya.

Sang guru SMA menyebut Gilang, yang viral karena kasus pelecehan seksual fetish kain jarik, memiliki perbedaan sikap dari teman-temannya yang lain.

Guru SMA Gilang juga menyampaikan reaksinya ketika mendengar kasus mahasiswa di Surabaya itu.

Baca Juga: Marak Kasus Gangguan Seksual Fetish, Polisi Amankan Pemulung Pencuri Dalaman Wanita Buat Puaskan Hasrat Birahinya, Polisi: Kedoknya Cari Barang Bekas

Simak pengakuannya.

Melansir dari TribunWow ( grup TribunJatim.com ), guru SMA Gilang itu bernama Abdul Hadi Sutrisno.

Ia angkat bicara soal sosok Gilang dalam acara di tvOneNews.

Abdul Hadi Sutrisno awalnya mengungkap sikap Gilang semasa sekolah.

Ia menyebut Gilang adalah sosok yang pendiam.

Baca Juga: Perlahan-lahan Tingkah Bejatnya Terbongkar, Para Korban Fetish 'Kain Jarik Gilang' Mulai Buka Suara, Ada yang Dipaksa Ngaku Biseksual

Ia juga tak gemar mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.

"Untuk pertemanan karena dia itu tipe pendiam ya memang kurang bisa bergaul lah."

"Tentunya lebih banyak menyendiri gitu, sedangkan untuk SMA 1 Banjarmasin kan termasuk sekolah yang sibuk karena kegiatan ekstrakurikuler sampai 20 lebih, dia sendiri itu orangnya agak pendiam gitu," jelas Abdul, dikutip TribunJatim.com, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Viral 'Pocong' Pemuas Hasrat Seksual, Dokter Bongkar Kelainan Fetish Gilang Bungkus Pelaku Kasus 'Bungkus Kain Jarik', 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Selain itu Gilang juga dikenal jarang berkomunikasi dengan rekan-rekannya.

Meski demikian, tak pernah ada catatan masalah mengenai sosok Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

"Jadi komunikasinya kurang baik dengan teman-teman cuma selama tiga tahun tidak pernah ada masalah."

"Selama 3 tahun itu saya sempat mengajar dia kelas 12 akhir. Nah selama saya ngajar juga dia memang pendiam, kemudian selama saya ngajar enggak pernah juga ada aneh-aneh," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Gilang juga disebut 'biasa saja' dalam hal akademik.

Baca Juga: Berhasil Tipu Daya Mahasiswa Baru, Keberadaan Predator Fetish Kain Jarik Kini Dicari Awkarin, Karin Novilda Bakal Lakukan Ini untuk Korban

"Kemudian juga untuk pelajaran juga enggak pernah dengar aneh-aneh, standarlah secara umum tidak menyulitkan," tambah Abdul.

Abdul mengungkapkan hal yang membuat Gilang berbeda dengan siswa lain hanyalah pada sifat pendiam muridnya tersebut.

Sehingga, Abdul sendiri kaget sekaligus prihatin dengan apa yang dilakukan oleh Gilang.

Baca Juga: Habis Makan Nasi Goreng Tidur di Kamar Kosan Gilang Bungkus Pelaku Fetish Kain Jarik, Ini Kesaksian Korban Saat Dini Hari: Pas Kebangun Udah Ditutup Selimut

"Karena siswa SMA 1 kan super sibuk lah jadi dia itu anggap saja beda dengan yang lain, tapi bedanya pendiam."

"Jadi dengan berita ini saya sebagai gurunya terus terang agak kaget sekaligus prihatin. Artinya saya sama sekali tidak menduga sekarang seperti ini gitu loh," ungkap Abdul.

Abdul lantas berpesan agar semua orang tua bisa lebih mengenali anak-anaknya.

Pasalnya, terkadang orang tua sendiri tak tahu apa yang telah dilakukan sang anak.

"Saya sebagai guru sekaligus orang tua bagi anak saya sendiri berpesan kepada seluruh orang tua di seluruh Indonesia agar betul-betul kenal dengan anaknya sendiri, sifat-sifatnya dan lain-lain," saran Abdul.

Baca Juga: Jejak Digital Gilang si Predator Sex Fetish Kain Jarik Ada di Instagramnya, Ernest Prakasa: Brengsek Emang!

Lihat videonya sejak menit awal:

 

15 Pria Lapor Digoda Gilang

Masyarakat kini tengah dihebohkan dengan sosok Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Gilang terkait 'fetish bungkus kain jarik'.

Baca Juga: Dulu Pernah Terjadi Namun Tak Dilaporkan, Gilang Sang Predator Seksual Fetish Kain Jarik Kini Bakal Gigit Jari, Unair Akan Adakan Sidang Kode Etik untuk Mahasiswanya

Gilang membungkus korban-korbannya dengan kain jarik hingga tak bisa berkutik.

Mahasiswa semester 10 itu disebut-sebut memiliki fetish atau hasrat pada seseorang yang terbungkus kain jarik dan diikat seperti mayat.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo menjelaskan pihaknya kini telah membuka posko pengaduan bagi siapa saja yang merasa pernah berinteraksi dengan Gilang terkait kasus tersebut.

"Kami ini punya Tim Health Center, Tim Health Center itu orang-orang dari berbagai disiplin para dosen itu tugasnya seperti kalau mungkin di BK, jadi tim-tim ini mengurusi masalah siswa."

"Dalam kasus ini memang memberikan kepada mahasiswa yang merasa pernah berinteraksi atau kontak silakan kontak di Help Center itu," jelas Suko dikutip TribunWow dari channel YouTube tvOneNews pada Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Bikin Korbannya Bergidik Jijik Hingga Diharap Kena DO, Ini Sederet Kelakuan Nyeleneh Predator Fetish Kain Jarik, Bakal Diusut Polda Jatim Meski Tanpa Bekal

Suko menuturkan bahwa pihaknya kini sudah menerima 15 orang yang mengaku pernah berinteraksi dengan Gilang.

Namun, tidak semuanya mengalami hal-hal yang pernah diberitakan, yakni dibungkus oleh Gilang.

"Sejak dibuka minggu lalu itu ada 15 orang yang sudah chat kepada tim kami tetapi memang materi narasi yang kita baca itu macem-macem."

Baca Juga: Aib Bagi Indonesia, Ingat si Predator Seks Reynhard Sinaga? Aksi Kejinya Berbuah Hukuman Penjara, Kisah Hidupnya Akan Diabadikan di Layar Kaca

"Salah satunya dia mengatakan bahwa saya pernah diajak melakukan sesuatu, ketemu, dan kemudian saya menolak," katanya.

Menurut Suko, aduan-aduan itu kebanyakan berupa pesan-pesan Gilang di media sosial.

"Saya jadi hanya seperti chat yang menyampaikan tapi tidak sampai pada penuntutan dan sebagainya."

"Ini bukan kategori korban. Chat yang pernah berinteraksi, memberikan laporan misalnya dari sekian, 15, levelnya macam-macam," ujar dia.

Dari 15 orang itu kebanyakan hanya digoda dan diajak untuk melakukan riset.

Namun, kebanyakan dari mereka menolaknya.

Baca Juga: Dipergoki Petugas Jaga Lilitkan Kabel ke Lehernya, Bule Prancis Predator 305 Anak Jakarta Berusaha Bunuh Diri di Sel, Dokter Polisi Sebut Keretakan di Bagian Ini Jadi Penyebab Tewasnya Tersangka

"Level yang menurut saya sekadar kenal tapi rata-rata pernah 'digoda' tapi saya putuskan saya tolak," kata Suko.

Suko mengungkapkan bahwa kebanyakan korban merupakan adik kelas ada kaitannya dengan kuasa.

Ia sebagai kakak kelas mengajak mahasiswa-mahasiswa baru yang dianggap akan sungkan menolak kemauan senior.

Baca Juga: Sudah Bau Tanah, WNA Asal Prancis Predator 305 Anak Jalanan Indonesia Ini Sulitkan Penyidik Saat Diminta Buka Laptopnya, Tim Siber Polri Sampai Diterjunkan, Lihat yang Didapatkan

"Ya artinya misalnya begini ini kan berkaitan power relation pada adik kelas, kebanyakan adik kelas, dikontak dan kemudian diminta untuk melakukan sesuatu relatif modusnya sama riset," jelas Suko.

Suko juga menegaskan bahwa dari 15 orang tersebut semuanya laki-laki.

"Laki-laki semua," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Gelagat Gilang 'Bungkus' saat Sekolah Dikuak Guru SMA, Suka Menyendiri, Beda dari Lainnya: Prihatin (*)