Find Us On Social Media :

Berawal dari Kisah Cinta Nyi Roro Kidul, Peneliti Malah Berhasil Bongkar Jejak Bencana Tsunami Purba di Selatan Jawa: Kecerdasan Politik

Ilustrasi sosok Nyi Roro Kidul.

Kemudian Panembahan Senopati dianggap sebagai pembuat kekacauan karena bersemedi di atas batu gilang.

Nyi Roro Kidul pun meminta panembahan senopati menghentikan semedinya.

Percintaan mereka pun terjalin, dan akhirnya panembahan senopati dibantu pasukan keraton kidul untuk mengalahkan kerajaan pajang.

Dari sanalah kemudian sejarah Kerajaan Mataram dimulai pada tahun 1587.

Ya, peristiwa alam yang terjadi dalam kisah itulah yang menjadi dasar LIPI untuk menelusuri jejak bencana di selatan jawa.

Baca Juga: Ledakan Kemarahan KSAD Jenderal Andika Perkasa Kian Berdasar, Pangdam Jaya Bongkar Sadisnya Para Oknum TNI yang Lakukan Penyerangan di Ciracas: Sudah Dipukul Terkapar, Masih Dilindas Pakai Motor

Peneliti LIPI, Eko Yulianto, yang meneliti hal tersebut.

Penelitiannya diceritakan dalam youtube Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan judul ' THE UNTOLD STORY OF SOUTHERN SEA'.

Peneliti menemukan bahwa ada gempa bumi yang terjadi pada 5 Januari 1699 di Jawa.

Data yang dimiliki Eko Yulianto, gempa tersebut kemungkinan besar berasal dari jalur subduksi di selatan jawa.

"Dari situlah penelitian kita lanjutkan untuk menyisir selatan jawa," kata Eko.

Menurut Eko, ada waktu-waktu yang singkron antara temuannya dengan kisah percintaan Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati.

Baca Juga: Ledakan Kemarahan KSAD Jenderal Andika Perkasa Kian Berdasar, Pangdam Jaya Bongkar Sadisnya Para Oknum TNI yang Lakukan Penyerangan di Ciracas: Sudah Dipukul Terkapar, Masih Dilindas Pakai Motor

Kejadian gelombang besar dan gunung meletus di Jawa diperkirakan terjadi sekitar 400 tahun lalu, dan memang benar-benar terjadi berdasarkan penelitian jejak bencana.

Hal itu artinya cukup sesuai dengan kisah penyerangan kerajaan pajang terhadap Panembahan Senopati pada 1584 di mana kemudian panembahan senopati bertemu dengan Nyi Roro Kidul dan terjadilah peristiwa gunung meletus dan tsunami yang menyebabkan kerajaan pajang kalah.

"Jangan-jangan (kisah panembahan senopati) ini adalah sebuah metafora. Bahwa gelombang besar itu terjadi benar, tetapi kemudian karena kebutuhan politik panembahan senopati yang ingin menjadi raja baru, sementara dia bukan berdarah biru, maka dia memiliki legitimasi politik untuk jadi raja baru. Dan ratu pantai selatan sampai meminta panembahan senopati untuk menghentikan semedinya, seolah-olah itu menegaskan di direstui untuk menjadi raja," kata Eko dalam video tersebut.

"Nah jangan-jangan kecerdasan politik panembahan senopati inilah yang kemudian ia dapat memanfaatkan peristiwa yang sebenarnya peristiwa alam, yang kemudian dibungkus oleh panembahan senapati bahwa gunung meletus dan gelombang besar itu adalah kerja dia dan kerja ayahnya untuk meminta tolong kepada ratu pantai selatan," kata Eko.

Artikel ini telah tayang di Gridhype dengan judul Dianggap Sebagai Mitos, Peneliti LIPI Justru Bongkar Keterkaitan Kisah Cinta Nyi Roro Kidul dengan Jejak Bencana Tsunami Purba, Ada Apa?

(*)