Find Us On Social Media :

Berawal dari Kisah Cinta Nyi Roro Kidul, Peneliti Malah Berhasil Bongkar Jejak Bencana Tsunami Purba di Selatan Jawa: Kecerdasan Politik

Ilustrasi sosok Nyi Roro Kidul.

Gridhot.ID - Masyarakat Indonesia pasti sangat mengenal dengan sosok Nyi Roro Kidul.

Sosok Nyi Roro Kidul dianggap sebagai sosok yang keramat bagi orang di Pulau Jawa.

Sosok yang juga dikenal sebagai Ratu Laut Pantai selatan ini dipercaya memiliki kekuatan yang tak tertandingi di lautan.

Kisahnya yang paling terkenal di tanah Jawa adalah percintaannya dengan Penembahan Senopati.

Kisah percintaan ini bahkan membuat peneliti LIPI tergerak untuk menelusuri jejak bencana.

Mengapa bisa begitu? Sebelumnya mari kita simak dulu kisah panembahan senopati dan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga: Sudah Ditandatangani Presiden Joko Widodo, Pemerintah Beri Angin Segar Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Relaksasi Bayar Iuran Selama 6 Bulan Bakal Diberlakukan

Penambahan Senopati merupakan pendiri Kesultanan Mataram.

Tapi sebelum mendirikan Kesultanan Mataram, panembahan senopati memiliki kisah cinta dengan Nyi Roro Kidul.

Panembahan Senapati merupakan anak angkat dari Sultan Kerajaan Pajang, Hadiwijaya.

Ia diangkat anak sebagai pancingan agar Hadiwijaya bisa memiliki anak.

Tapi pada suatu saat, Panembahan Senopati memilih berpolitik dan ingin membentuk Kerajaan Mataram.

Sementara itu Nyi Roro Kidul adalah putri Kerajaan Sunda Galuh yang membuat kesal ayahnya karena terus menerus menolak pinangan raja dan ksatria dari sejumlah kerajaan yang ada di Jawa pada masa itu.

Baca Juga: Aksi Nakalnya Mulai Terbaca, China yang Tawarkan Proposal Kekuatan Gabungan Nyatanya Hanya Ingin Kuasai Perairan Natuna, Begini Tanggapan Indonesia

Semasa hidup di Kerajaan Sunda Galuh, Nyi Roro Kidul bernama Roro Sawedi.

Lantaran terus menerus menolak dinikahi, sang ayah pun menanyakan apa mau Roro Sawedi.

Dia pun mengungkapkan bahwa keinginannya adalah hidup abadi.

Oleh karena itulah sang ayah tidak mengijinkan lagi Roro Sawedi hidup di keraton.

Dia lalu pergi ke selatan jawa sampai pantai parangkusumo.

Di sana dia bertemu dewa dan meminta agar hidup abadi.

Baca Juga: Berenang Sambil Acung-acungkan Parang, Sekelompok Remaja Cilincing Nekat Tawuran di Laut Hingga Buat Heboh Warga, Pak RT Langsung Turun Tangan

Roro Sawedi kemudian setuju meninggalkan raganya dan tinggal rohnya saja sesuai syarat dari dewa.

Dia kemudian diminta tinggal di keraton selatan yang isinya bukanlah manusia.

Saat itu dewa juga memiliki perjanjian dengan Roro Sawedi agar membantu para manusia yang meminta pertolongan.

Dari sanalah Roro Sawedi berganti nama jadi Nyi Roro Kidul atau Kanjeng Ratu Kidul.

Lalu mengapa LIPI sampai menelusuri jejak bencana akibat percintaan Nyi Roro Kidul dan Hadiwijaya?

Nah, sebelum Kesultanan Mataram didirikan, Panembahan Senopati sebenarnya sama sekali tidak memiliki kekuatan politik.

Baca Juga: Menteri PUPR Tolak Mentah-mentah Permohonan Anies Baswedan Perbolehkan Sepeda di Jalan Tol, Sang Gubernur Langsung Kena Sindiran Menohok dari ITW: Anggap Saja Usul dari Orang yang Belum Ngerti

Dia bukanlah darah biru lantaran merupakan anak angkat dari Hadiwijaya.

Keinginannya membentuk Kesultanan Mataram tercium oleh ayah angkatnya, dan disiapkan lah pasukan untuk menggagalkan rencana tersebut.

Saat itulah panembahan senopati memilih bersemedi di pantai selatan, sedangkan sang ayah meminta bantuan ke juru kunci Gunung Merapi pada masa itu.

Ketika Panembahan Senopati sedang bertapa, terjadilah letusan gunung merapi dan gelombang besar.

Letusan gunung merapi dan gelombang besar ini menghalangi pasukan Hadiwijaya untuk memburu panembahan senopati.

Saat itu kondisi keraton kidul di mana Nyi Roro Kidul tinggal pun terganggu.

Baca Juga: Menteri PUPR Tolak Mentah-mentah Permohonan Anies Baswedan Perbolehkan Sepeda di Jalan Tol, Sang Gubernur Langsung Kena Sindiran Menohok dari ITW: Anggap Saja Usul dari Orang yang Belum Ngerti

Bahkan Nyi Roro Kidul sampai mencari siapa penyebab kekacauan tersebut.

Kemudian Panembahan Senopati dianggap sebagai pembuat kekacauan karena bersemedi di atas batu gilang.

Nyi Roro Kidul pun meminta panembahan senopati menghentikan semedinya.

Percintaan mereka pun terjalin, dan akhirnya panembahan senopati dibantu pasukan keraton kidul untuk mengalahkan kerajaan pajang.

Dari sanalah kemudian sejarah Kerajaan Mataram dimulai pada tahun 1587.

Ya, peristiwa alam yang terjadi dalam kisah itulah yang menjadi dasar LIPI untuk menelusuri jejak bencana di selatan jawa.

Baca Juga: Ledakan Kemarahan KSAD Jenderal Andika Perkasa Kian Berdasar, Pangdam Jaya Bongkar Sadisnya Para Oknum TNI yang Lakukan Penyerangan di Ciracas: Sudah Dipukul Terkapar, Masih Dilindas Pakai Motor

Peneliti LIPI, Eko Yulianto, yang meneliti hal tersebut.

Penelitiannya diceritakan dalam youtube Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan judul ' THE UNTOLD STORY OF SOUTHERN SEA'.

Peneliti menemukan bahwa ada gempa bumi yang terjadi pada 5 Januari 1699 di Jawa.

Data yang dimiliki Eko Yulianto, gempa tersebut kemungkinan besar berasal dari jalur subduksi di selatan jawa.

"Dari situlah penelitian kita lanjutkan untuk menyisir selatan jawa," kata Eko.

Menurut Eko, ada waktu-waktu yang singkron antara temuannya dengan kisah percintaan Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati.

Baca Juga: Ledakan Kemarahan KSAD Jenderal Andika Perkasa Kian Berdasar, Pangdam Jaya Bongkar Sadisnya Para Oknum TNI yang Lakukan Penyerangan di Ciracas: Sudah Dipukul Terkapar, Masih Dilindas Pakai Motor

Kejadian gelombang besar dan gunung meletus di Jawa diperkirakan terjadi sekitar 400 tahun lalu, dan memang benar-benar terjadi berdasarkan penelitian jejak bencana.

Hal itu artinya cukup sesuai dengan kisah penyerangan kerajaan pajang terhadap Panembahan Senopati pada 1584 di mana kemudian panembahan senopati bertemu dengan Nyi Roro Kidul dan terjadilah peristiwa gunung meletus dan tsunami yang menyebabkan kerajaan pajang kalah.

"Jangan-jangan (kisah panembahan senopati) ini adalah sebuah metafora. Bahwa gelombang besar itu terjadi benar, tetapi kemudian karena kebutuhan politik panembahan senopati yang ingin menjadi raja baru, sementara dia bukan berdarah biru, maka dia memiliki legitimasi politik untuk jadi raja baru. Dan ratu pantai selatan sampai meminta panembahan senopati untuk menghentikan semedinya, seolah-olah itu menegaskan di direstui untuk menjadi raja," kata Eko dalam video tersebut.

"Nah jangan-jangan kecerdasan politik panembahan senopati inilah yang kemudian ia dapat memanfaatkan peristiwa yang sebenarnya peristiwa alam, yang kemudian dibungkus oleh panembahan senapati bahwa gunung meletus dan gelombang besar itu adalah kerja dia dan kerja ayahnya untuk meminta tolong kepada ratu pantai selatan," kata Eko.

Artikel ini telah tayang di Gridhype dengan judul Dianggap Sebagai Mitos, Peneliti LIPI Justru Bongkar Keterkaitan Kisah Cinta Nyi Roro Kidul dengan Jejak Bencana Tsunami Purba, Ada Apa?

(*)