Find Us On Social Media :

Indonesia Ikut Siaga Penuh, China Nekay Kirim Pesawat Tempur ke Taiwan, Padahal Amerika dan Eropa Sudah Beri Peringatan

Presiden Xi Jinping

AS: China membuat wilayah Asia tidak aman

Melansir AP, seorang pejabat AS menuduh China pada pekan lalu melakukan penindasan dan berlaku tidak tulus dalam berurusan dengan negara-negara Asia Tenggara.

Asisten Menteri Luar Negeri AS David Stilwell mengatakan pada hari Selasa bahwa ketidaktulusan China dapat diilustrasikan dalam perilaku agresifnya di Laut China Selatan, di mana ia telah mengubah terumbu karang yang disengketakan menjadi pos terdepan pulau buatan yang dipersenjatai meskipun ada komitmen untuk tidak memiliterisasi wilayah tersebut.

Dalam kesaksian selanjutnya di hadapan Senat, Stilwell mengatakan sekarang sudah jelas bagi AS dan negara lainnya bahwa China berusaha untuk mengganggu dan membentuk kembali lingkungan internasional untuk menguntungkan Partai Komunis China.

Baca Juga: Dikenal Supel, Anggota Termuda DPRD Palembang Ini Terciduk Polisi, Sang Oknum Dewan Sudah Jadi Bandar Sebelum Emban Amanah

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam AS dalam pertemuan ASEAN pekan lalu, dengan mengatakan Washington adalah "pendorong militerisasi terbesar" dan "faktor paling berbahaya yang merusak perdamaian" di kawasan itu.

Eropa juga menantang klaim China

Prancis, Inggris, dan Jerman telah mengirimkan Note Verbale bersama kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Surat itu menentang legalitas klaim maritim China yang luas di Laut China Selatan. Hal ini dapat dianggap sebagai kemunduran besar bagi agresi Beijing.

Melansir Economic Times, dalam pengajuan Note Verbale ke PBB pada Rabu, 16 September 2020 (Kamis waktu Manila), tiga negara kuat Eropa tersebut menyoroti, bahwa klaim tentang pelaksanaan “hak bersejarah” Beijing atas perairan Laut China Selatan tidak sesuai dengan ketentuan internasional, hukum dan ketentuan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

Baca Juga: Nasabah Perlu Waspada, Manajer Bank BRI di Madiun Ini Korupsi Rp 2,1 Miliar untuk Judi Online, Ini Modusnya

Tiga negara Eropa menggarisbawahi pentingnya "pelaksanaan kebebasan laut lepas tanpa hambatan, khususnya kebebasan navigasi dan penerbangan, dan hak lintas damai yang diabadikan dalam UNCLOS, termasuk di Laut China Selatan."(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id "Laut China Selatan: Alarm bagi Taiwan, Indonesia siaga penuh"