GridHot.ID - Viral surat cerai Inggit Garnasih dan Soekarno ditawarkan dengan harga Rp 25 miliar.
Terkait hal itu, cucu Inggit Ganarsih yang bernama Tito Asmarahadi memberikan tanggapannya.
Dilansir TribunWow.com, tanggapan itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Minggu (27/9/2020).Sebagai cucu Inggit, Tito membenarkan informasi tersebut.
Baca Juga: Ditawarkan hingga Rp 25 Miliar, si Penjual Surat Nikah dan Cerai Soekarno dengan Inggit Garnasih Auto Buron, Sejarawan Jabar Minta Ridwan Kamil Turun TanganMeskipun begitu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu bereaksi berlebih terhadap hal itu."Ya, untuk itu mungkin ada yang menawar. Tapi dalam hal ini kenapa harus diributkan?" komentar Tito Asmarahadi.Ia menyinggung sempat ada upaya dari pemerintah dan pihak keluarga untuk melestarikan dokumen yang berkaitan dengan Sang Proklamator.
"Saya kembali, apa yang dinyatakan pemerintah dulu pada tahun 2002, itu Gubernur Nuriana sendiri yang meminta barang-barang ini untuk dilestarikan dan dipegang pemerintah. Saya setuju dengan kompensasi," papar Tito."Itu sudah dituangkan ke dalam APBD 2002. Saat itu saya memang dibantu Eka Santosa selaku Ketua DPRD Provinsi," lanjut cucu angkat Inggit Ganarsih ini.Ia menyinggung pada masa itu ada perbedaan kubu dalam DPRD Provinsi Jawa Barat fraksi PDIP.
Baca Juga: Ikhlaskan Soekarno untuk Fatmawati, Berikut Kisah Inggit Garnasih Perempuan Hebat yang Hampir TerlupakanAkibatnya kebijakan itu tidak berjalan kembali.Mengenai penawaran surat yang menjadi viral, Tito mengaku hanya menanggapi santai."Kalau buat saya senang-senang saja, enggak ada masalah," ucapnya.Terkait sikapnya tersebut, Tito mengakui memang ada nilai sejarah dalam surat cerai Soekarno itu.
"Betul, ini memang menyangkut seorang tokoh, seorang pejuang," komentar Tito.Meskipun begitu, ia tidak mempermasalahkan jika dokumen yang bernilai sejarah itu jatuh ke masyarakat sipil, bahkan diperjualbelikan.Tito kembali menyinggung upaya pelestarian surat-surat semacam ini oleh pemerintah, yang akhirnya tidak terlaksana."2002 itu sudah diajukan, adanya surat penolakan yang ditandatangani Dani Setiawan selaku Sekda saat itu," ungkit Tito.Ia menyebutkan ada dugaan intervensi dari pemerintah pusat sehingga pelestarian dokumen sejarah itu dibatalkan."Pemerintah sendiri tidak peduli dan tidak punya sense of history. Tidak memedulikan dan tidak menghargai," tegas Tito.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Viral Surat Cerai Soekarno Ditawar Rp25 M, Cucu Inggit: Kenapa Ribut? Pemerintah Saja Tidak Peduli"(*)