Find Us On Social Media :

Bunker Nuklir Bawah Tanah di Dekat Wuhan Terungkap, Kini Disulap Jadi Objek Wisata di China, Padahal Dulu Jadi Markas Militer Rahasia

Project 131

Gridhot.ID - China membangun serangkaian terowongan rahasia bawah tanah di dekat Wuhan

Terowongan itu sebagai markas besar militer jika terjadi perang nuklir saat menghadapi Uni Soviet

Bunker ini dicetuskan pemimpin komunis Mao Zadong saat menghadapi perang dingin dengan Uni Soviet.

Baca Juga: Pantas Amerika Hapus Daftar Hitam Prabowo Subianto, AS Ternyata Diam-diam Pepet Menteri Pertahanan, Ini Tujuan Asli Negeri Paman Sam

Dengan bahaya yang terus mengancam, Mao menyerukan pembangunan fasilitas bawah tanah untuk melindungi penduduk dan benteng militer.

Melansir Express.co.uk (11/10/2020), salah satu yang paling terkenal adalah Kota Bawah Tanah Beijing, tetapi yang kurang terkenal yaitu Proyek 131.

Terletak sekitar 50 mil dari Wuhan, terowongan membentang sepanjang 456 meter di bawah Provinsi Hubei.

Baca Juga: Donald Trump Positif Corona, China Layangkan Sindiran Keras: Presiden dan Ibu Negera Bayar Mahal Karena Remehkan Covid-19!

Pada tanggal 31 Januari 1969, keputusan dibuat untuk membangun markas komando bawah tanah.

Nama kode "131" berasal dari tanggal tersebut.

Kepala Staf Departemen Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat, Jenderal Huang Yongsheng, bertanggung jawab atas proyek tersebut dan pekerjaan langsung dimulai.

Sistem bunker dilengkapi dengan ruang pertemuan, kantor untuk komandan tertinggi dan pusat komunikasi dibangun di bawah salah satu bukit di daerah tersebut.

Baca Juga: 'Taktik Zona Abu-abu' China, Luncurkan Kapal Patroli Maritim Terbesar, Tiongkok Perkuat Klaim Laut China Selatan?

Sedangkan vila untuk Mao Zedong dan wakilnya, Lin Biao, didirikan di atas permukaan.

Tapi dua tahun kemudian semuanya berantakan.

Tuduhan dibuat atas dugaan komplotan yang dipimpin Lin Biao untuk menggulingkan pemimpin China dan Jenderal Yongsheng yang dianggap sebagai bagian dari itu ditangkap.

Biao kemudian tewas dalam kecelakaan pesawat dan Jenderal Yongsheng di penjara, kemudian proyek itu dihentikan.

Fasilitas bawah tanah tidak pernah sepenuhnya selesai dan untungnya, tidak harus demikian.

Terowongan itu tetap kosong dan tidak digunakan selama satu dekade.

Baca Juga: Kebobrokan Pemerintah Timor Leste Dibongkar Media Australia, Nekat Utang Rp 7,4 Triliun dari China untuk Garap Proyek Tak Menguntungkan Ini

Kemudian, pemerintah setempat memutuskan untuk mengubahnya menjadi objek wisata.

Saat ini, terowongan tersebut dibuka untuk umum.

Di atas tanah, situs ini memiliki hotel, fasilitas konferensi, museum era Mao, dan taman.

Pengunjung diizinkan untuk berjalan di sekitar sebagian besar ruang bawah tanah yang kosong, meski beberapa bagian masih terlarang.

Namun, terowongan tersebut masih dianggap sebagai proyek militer.

Oleh karena itu, terowongan tertutup untuk pengunjung non-China.

Baru-baru ini, lebih banyak yang terungkap tentang terowongan bawah tanah Beijing Dixia Cheng.

Baca Juga: 8 Bulan Hilang Karena Bocorkan Fakta Soal Virus Corona di Wuhan, Begini Kondisi Jurnalis yang 'Disembunyikan' China: Tolong Selamatkan Dia!

Tidak ada pengungkapan resmi mengenai ukuran total kompleks tersebut, tapi diyakini mencakup area seluas lebih dari 31 mil persegi dan terhubung ke semua gedung pemerintah utama kota.

Ketegangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 1969 dengan konflik perbatasan Sino-Soviet.

Hubungan antara keduanya berlanjut dalam keseimbangan yang rapuh sampai runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Kota bawah tanah diciptakan sebagai perlindungan besar di ibu kota dibangun oleh orang-orang biasa yang menggalinya dengan tangan.

Banyak dari mereka hanya dilengkapi dengan sekop dan membawa segala sesuatu dengan keranjang bambu.

Ketua Mao menginstruksikan warganya untuk "menggali terowongan yang dalam, menyimpan makanan dan bersiap untuk perang," dan sekitar 300.000 warga sipil mulai bekerja.

Baca Juga: Hobi Provokasi, Turki Siapkan Hal Ini di Tengah Konflik dengan Yunani di Laut Mediterania, Uni Eropa Sampai Ketar-ketir

Orang-orang Beijing, di bawah bimbingan insinyur angkatan darat, menciptakan jaringan terowongan yang luas dengan sekitar 10.000 bunker atom, ditambah restoran, teater, gudang, pabrik, pertanian, fasilitas olahraga, dan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan komunitas untuk bertahan hidup dari perang nuklir.

Bahkan ventilasi udara dapat terputus dari dunia luar dan menurut beberapa laporan, pemerintah sesumbar dapat menampung seluruh populasi pusat kota Beijing sekitar 6 juta orang pada tahun 1969.

Dixia Cheng tidak pernah digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan dan karenanya, pada tahun 80-an, beberapa bagian diserahkan kepada otoritas tetangga yang mengubahnya menjadi kantor dan toko.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "'Terowongan Kiamat' Bawah Tanah Rahasia China Terungkap, Terletak Dekat Wuhan, Untuk Berlindung dari Serangan Nuklir Selama Perang Dingin." 

(*)