Find Us On Social Media :

Terlanjur Gelontorkan Rp 146 Triliun untuk Pembangunan, Proyek Timor Leste Ini Justru Jadi 'Senjata Makan Tuan', Bumi Lorosae Rugi Besar

Ilustrasi warga Timor Leste

Neubauer kembali ke Timor Leste setelah 9 tahun dan ia melihat contoh kesuksesan pembangunan negara tersebut: rencana masuknya listrik yang meningkat dari 20% jumlah rumah tangga di 2002 meningkat menjadi 80%.

Bangunan bertingkat di ibu kota Dili dengan mall modern dan waralaba besar yang membangun ekonomi kota.

Namun itu mungkin pencapaian tertinggi Dili, ledakan turisme yang sempat diharapkan Neubauer akan seperti di Kamboja dan Myanmar tidak pernah terwujud.

Baca Juga: Susah Payah Hengkang dari NKRI, Timor Leste Justru Masih 'Cium Kaki' Indonesia Meski 20 Tahun Merdeka: Untuk Menyenangkan Mantan Tuannya di Jakarta!

Tahun 2018, hanya ada 75 ribu turis yang mengunjungi Timur Leste, yang mana itu adalah jumlah yang bisa diraup Bali setiap 4 hari sekali.

Kondisi jalannya juga lebih buruk dari 10 tahun sebelumnya, Neubauer melaporkan berkendara dari Dili ke Pantai Satu Dollar yang hanya perlu 40 km saat itu perlu 2 jam dengan kondisi jalan berlumpur dan banyak lubang seukuran kawah bom.

Saat hujan deras, Neubauer merasa seperti berkendara lewati sungai di tengah kota Dili.

Ironisnya, Timor Leste telah gelontorkan 10 miliar dolar atau Rp 146 triliun untuk infrastruktur selama 18 tahun terakhir.