GridHot.ID - Senin (7/12/2020) dinihari lalu telah terjadi penembakan oleh polisi terhadap 6 anggota laskar Front Pembela Islam (FPI).
Salah satu di antara keenam anggota laskar FPI itu ialah sosok Muhammad Reza (20).
Sosoknya kini hanya bisa dikenang kerabat, keluarga, dan para sahabatnya.
Ternyata, sosok Muhammad Reza tersebut di laskar FPI merupakan anak yatim yang dikenal pendiam dan kalem.
Bahkan, Muhammad Reza dikenal sebagai anak berbakti kepada ibu lantaran kerap menemani ibunya berjualan di pasar.
Berikut ini sosok Muhammad Reza, salah satu laskar FPI yang tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50.
Hari ini, rombongan keluarga jenazah laskar FPI yang meninggal dunia tiba di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020).
Mereka menunggu kedatangan jenazah dari Rumah Sakit Kramat Jati Polri, Jakarta Timur.
Satu di antara yang datang merupakan sahabat dari salah satu mendiang laskar yang meninggal dunia bernama Muhammad Reza.
Sahabat Reza, Joko mengaku sengaja datang ke Petamburan untuk menjumpai terakhir kali sahabatnya itu.
Mereka berdua sama-sama berasal Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Joko mengaku sudah bergabung dengan FPI sejak sembilan tahun lalu.
Tidak lama dari ia bergabung, Reza ikut bergabung menjadi Laskar FPI.
"Iya jadi sejak remaja sudah bergabung jadi laskar," kata Joko ditemui di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Joko mengaku masih terpukul dengan insiden tewasnya Reza.
Pasalnya Reza merupakan pribadi yang baik.
Anak yatim itu merupakan sosok yang pendiam dan kalem.
"Dia anak yatim. Orangnya pendiam tidak banyak petantang-petenteng," ucap Joko dalam mimik yang murung.
Reza sudah lama putus sekolah.
Ia tidak melanjutkan sekolahnya sampai SMA.
Namun meski putus sekolah, akhlak Reza disebut patut diacungi jempol.
Pasalnya sedari kecil ia kerap membantu ibunya yang berjualan di pasar.
Reza kerap ikut ibunya berjualan di pasar sedari remaja.
"Tidak kerja memang. Tapi kerap membantu ibunya di Pasar," ungkap Joko.
Joko mengaku tidak dapat berbicara banyak tentang Reza.
Pasalnya pria 20 tahun itu masih terpukul dengan kepergian sahabatnya.
"Sudah ya. Saya masih terpukul," tandas Joko.
Diketahui enam laskar FPI tewas tertembak polisi.
Keenamnya tewas saat mengawal iring-iringan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab menggunakan mobil.
Baca Juga: Serang Polisi, 6 Simpatisan Rizieq Shihab Ditembak Mati di Jalan Tol, Begini Klarifikasi FPI
Polisi menyebut bahwa keenam laskar yang tewas itu sempat melawan polisi sehingga diberi tindakan tegas terukur.
Namun hal itu ditampik oleh FPI.
Menurut Sekretaris Umum Munarman para laskar itu hanya melakukan pengawalan kepada Rizieq Shihab tanpa diberi senjata api.
Mabes Polri Pastikan Bersikap Profesional saat Penyidikan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono memastikan proses penyidikan kasus penembakan terhadap enam Laskar FPI yang tewas tertembak, dilakukan secara transparan dan profesional.
Argo mengungkapkan, personel kepolisian yang menyidik kasus tersebut 'dipelototi' atau diawasi oleh Divisi Propam Mabes Polri.
Hal itu katanya dilakukan sebagai upaya menciptakan penegakan hukum yang profesional.
"Semua tindakan yang dilakukan oleh anggota dalam sidik kasus ini akam dalam pengawasan dan pengamanan oleh Divisi Propam"
"Semua itu dilakukan agar pengusutan kasus ini transparan," kata Argo, Selasa (8/12/2020).
Bahkan, kata Argo, saat ini Divisi Propam sudah membentuk tim khusus untuk mengawasi personel polisi yang menangani kasus tersebut.
Selain itu, perkara itu juga sudah diambil alih oleh Mabes Polri.
"Kadiv Propam sudah membentuk tim. Saat ini kasus tersebut sudah ditarik ke Mabes Polri," ujar Argo.
Argo menjelaskan, Puslabfor Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap mobil yang terlibat dalam insiden kasus penembakan tersebut.
"Saat ini telaj dilakukan Autopsi atas 6 jenasah dan Puslabfor akan memeriksa mobil," katanya.
Seperti diketahui Polda Metro Jaya menembak mati ena, orang anggota kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab, yang mereka sebut sebagai Laskar Khusus FPI, di Jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari pukul 00.30.
Tindakan tegas dan terukur dilakukan petugas setelah sebelumnya, kendaraan yang ditumpangi dipepet oleh kendaraan kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab.
Bukan itu saja, anggota laskar pengikut Habib Rizieq sempat menembak kendaraan polisi.
Dari 10 anggota kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab, enam orang berhasil ditembak mati dan empat lainnya kabur.
Hal itu dikatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020) siang.
"Penyerangan terhadap anggota Polri yang bertugas, Senin tadi pagi sekitar pukul 00.30 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50," kata Fadil.
Menurut Fadil, saat itu enam anggotanya tengah bertugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan Habib Muhammad Rizieq Shihab atau MRS yang dijadwalkan, Senin (7/12/2020).
"Berawal dari infornasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat saudara MRS diperiksa di Polda Metro Jaya, hari ini"
"Terkait dengan hal tersebut kami Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan kebenaran informasi itu," kata Fadil.
Sehingga anggota melakukan pemantauan ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet"
"diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam. Sebagimana yang rekan lihat di depan ini ada dua senjata api yang kami amankan," kata Fadil.
Karenanya kata Fadil, anggota yang terancam keselamatan jiwanya akibat diserang melakuan tindakan tegas dan terukur.
"Sehingga terhadap kelompok pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Fadil.
Menurutnya, kelompok itu merupakan laskah khusus FPI, pengikut Habib Rizieq Shihab.
"Dari kejadian ini kami meminta MRS untuk datang dan menjalani pemeriksaan ke Polda Metro Jaya"
"Jika tidak maka petugas akan melakukan langkah selanjutnya sesuai ketentuan peraturan perundangan yang ada," ujar Fadil.
Dari para pelaku katanya disita dua senjata api jenis revolver berikut puluhan butir peluru, pedang samurai, celurit dan pisau.
Sementara itu Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman mengaku mendukung sepenuhnya langkah penegakan hukum dan tindakan tegas yang sudah dilakukan Polda Metro Jaya dalam kasus ini.
"Kami akan membantu sepenuhnya Polda Metro Jaya untuk menjaga Kamtibmas di Ibukota dan sekitarnya," kata Dudung.
(Wartakotalive.com/m24/BUM)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judulSosok Muhammad Reza, Laskar FPI Ditembak Polisi, Anak Yatim Berbakti Kepada Ibu, Pendiam dan Kalem(*)