Penyelamatan
Blanchard dan staf batalionnya berencana untuk memulai penyelamatan pada pagi hari tanggal 6 September.
"Situasi di Atambua tampak tenang tapi tegang dan staf PBB sangat takut akan serangan segera terhadap mereka," kata Blanchard.
Tim pelacak SAS menerima pengarahan singkat dari Guiney, saat mereka berkendara menuju helikopter.
Pergi ke tempat yang tidak diketahui, Guiney memerintahkan mereka pergi berperang dengan semua perlengkapan, termasuk peluncur roket.
Pada pukul 17.22 penyelamatan dimulai, dengan lepas landasnya tiga Iroquois dari Suai, di bawah komando Pemimpin Skuadron Mark Cook.
Mereka membawa tim pelacak beranggotakan 10 orang.
Saat mereka mendekati Atambua, kekhawatiran melayang di benak mereka yang akan mengambil bagian dalam penyelamatan.
Melihat ke belakang, Blanchard mengatakan pasukan darat harus cukup banyak menjaga diri mereka sendiri dalam jangka pendek jika keadaan menjadi seperti buah pir.
Pukul 17.17 tim penyelamat melintasi perbatasan ke wilayah udara Indonesia dan Timor Barat.