Find Us On Social Media :

Menyelinap ke Timor Leste, Militer Khusus Selandia Baru Jalankan Misi Berbahaya, Berhasil Berkat Bantuan Tentara Indonesia

Gambar Ilustrasi

Penyelamatan

Blanchard dan staf batalionnya berencana untuk memulai penyelamatan pada pagi hari tanggal 6 September.

"Situasi di Atambua tampak tenang tapi tegang dan staf PBB sangat takut akan serangan segera terhadap mereka," kata Blanchard.

Tim pelacak SAS menerima pengarahan singkat dari Guiney, saat mereka berkendara menuju helikopter.

Pergi ke tempat yang tidak diketahui, Guiney memerintahkan mereka pergi berperang dengan semua perlengkapan, termasuk peluncur roket.

Baca Juga: Ketemu Paskhas TNI AU di Timor Leste, Ratusan Prajurit Pasukan Khusus Australia Langsung Mati Kutu Padahal Sudah Diperintahkan untuk Siap Perang dan Adu Senjata, Kemampuan Ini yang Buat Mereka Takut dengan Indonesia

Pada pukul 17.22 penyelamatan dimulai, dengan lepas landasnya tiga Iroquois dari Suai, di bawah komando Pemimpin Skuadron Mark Cook.

Mereka membawa tim pelacak beranggotakan 10 orang.

Saat mereka mendekati Atambua, kekhawatiran melayang di benak mereka yang akan mengambil bagian dalam penyelamatan.

Melihat ke belakang, Blanchard mengatakan pasukan darat harus cukup banyak menjaga diri mereka sendiri dalam jangka pendek jika keadaan menjadi seperti buah pir.

Pukul 17.17 tim penyelamat melintasi perbatasan ke wilayah udara Indonesia dan Timor Barat.

Baca Juga: Miskin Tapi Kaya, Timor Leste Ternyata Punya Banyak Sumber Alam Selain Minyak dan Gas Bumi, Media Malaysia Ungkap Fakta-faktanya