Find Us On Social Media :

Ketegangan Mendidih, Tiongkok Bakal Hadapi Resiko Besar Jika Masih Asyik Bermain di Laut China Selatan, Angkatan Laut Amerika Sudah Paham

Ilustrasi Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.

Desakan Amerika Serikat pada kebebasan navigasi dapat membuat ketegangan ini mendidih.

Berikut adalah tiga kemungkinan ketegangan di Laut Cina Selatan dapat menyebabkan konflik.

 Baca Juga: Cuma Satu Scene Namun Cukup Mengganggu, Terbongkar Kegiatan Ilmuwan China Sebelum Pandemi Merajalela, Tangani 1 Wadah Penuh Kelelawar Tanpa APD

China telah meningkatkan pembangunan apa yang oleh para pengamat disebut sebagai "Tembok Besar Pasir."

“Tembok besar” ini melibatkan perluasan sekelompok pulau di rantai Spratly sehingga mereka dapat mendukung landasan udara, senjata, dan instalasi permanen lainnya.

Tampaknya Beijing berkomitmen untuk mempertahankan pulau-pulau baru ini sebagai bagian integral dari wilayah Tiongkok, sebuah posisi yang tidak didukung oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Washington memiliki gagasan lain, dan telah menyatakan akan melakukan patroli kebebasan navigasi di wilayah yang diklaim China sebagai perairan teritorial.

 Baca Juga: 4 Tiang Penyangga Kapal Selam Ditemukan, Pangkalan Laut China Diam-diam Diluaskan, Pertempuran Kecil dengan Amerika Sudah Diperkirakan

Prospek konflik jelas. Jika kapal atau pesawat AS memasuki perairan yang diklaim China, maka pelaut, tentara, dan pilot China harus sangat berhati-hati tentang cara mereka merespons.

Respons militer dapat dengan cepat menyebabkan eskalasi, terutama jika pasukan Amerika menderita kerusakan serius apa pun.

Juga mudah untuk membayangkan skenario di mana pembangunan pulau menyebabkan China terlibat dalam sebuah negara ASEAN.

Dalam kasus seperti itu, patroli kebebasan navigasi dapat menempatkan China dalam posisi yang canggung dibandingkan dengan pihak ketiga.