"Jika ada satu hal yang kami ketahui, maka itu adalah pendaratan di Mars tidak pernah mudah," kata Marc Etkind, administrator asosiasi NASA untuk komunikasi dalam pernyataan yang diunggah di situs NASA.
UEA "Hope" adalah salah satu dari 3 pesawat luar angkasa yang akan mencapai planet merah bulan ini.
Dikutip dari dw.com, UEA memasuki orbit Mars pada Selasa (9/2/2021), setelah menempuh perjalanan selama 7 bulan, sejauh 494 juta kilometer.
Ketua Badan Antariksa UEA yang juga Menteri Negara Kemajuan Ilmu Pengetahuan Emirat, Sarah al-Amiri mengatakan, negara itu "menanti dengan nyaman, dengan cemas mengantisipasi masuknya kami ke dalam perlombaan eksplorasi ruang angkasa sebagai sebuah bangsa."
Misi UAE ke Mars yang menelan biaya sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar 2,9 triliun rupiah, meluncurkan Hope Probe dari pusat luar angkasa Jepang Juli 2020 lalu.
Ilmuwan itu mengatakan UEA sekarang dapat mulai mengirim data tentang atmosfer dan iklim di Mars, mempelajari perubahannya dalam data harian dan musiman.
"Ini menjadi satelit cuaca pertama di Mars yang akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang dinamika atmosfer dan perubahan iklim di (planet) tetangga yang mirip dengan kita," kata al-Amiri kepada DW.