Find Us On Social Media :

Kisah Misteri Jasad Satu Keluarga di Pati, Kuburan Dibongkar, Polisi Kaget Lihat Keempat Mayat Tunjukkan Mata Melotot, Dokter Jelaskan Penyebabnya

Ilustrasi Kuburan

Gridhot.ID - Dr Hastry kini sedang menjadi sorotan.

Dirinya beberapa kali membagikan kisah misterius mengenai mayat-mayat yang pernah dia otopsi.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, dr Hastry sempat membagikan kisah meneganggkan saat dirinya mengotopsi jasad salah satu teroris paling berbahaya di Indonesia yaitu Noordin M Top.

Kini ada kisah terbaru lagi dari sang dokter.

Dokter forensik, dr Hastry mengungkapkan hal yang mengejutkan saat ia akan melakukan autopsi pada jasad yang sudah tiga hari dikubur.

Baca Juga: Teror Menyebar Lewat Pesan WhatsApp, Daerah Jawa Timur Terutama Markas Polisi Sebentar Lagi Akan Diserang Orang Tak Dikenal, Kabid Humas Poda Jatim: Kita Sedang Selidiki

Pasalnya, ia menemukan mata jenazah dalam keadaan melotot.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, jasad yang diambil dari kuburnya tersebut merupakan jasad dari warga di Pati, Jawa Tengah.

Keempat jasad merupakan suami, istri dan 2 anaknya.

Digalinya keempat jasad tersebut untuk menyelidiki penyebab kematian mereka.

Pembongkaran makam jasad sekeluarga tersebut terjadi karena ada kecurigaan bahwa mereka tewas karena keracunan.

Baca Juga: Diberi Kejutan Ulang Tahun oleh Sahabat-sahabat Dekatnya, Nikita Mirzani Janjikan Satu Hal Ini untuk Mereka, Bikin Terharu!

Untuk membuktikan kecurigaan tersebut, kuburan ke-4 anggota keluarga itu pun dibongkar kembali, untuk dilakukan autopsi untuk memastikan kecurigaan tyersebut.

Proses gali kubur atau penggalian mayat dalam dunia forensik disebut juga ekshumasi.

"Untuk jelasnya, apakah ini ada suatu kejahatan, polisi kadang meminta kita untuk melakukan bongkar kubur untuk proses ekshumasi.Karena belum sempat diperiksa sesaat setelah meninggal dunia," papar dr Hastry, dari Youtube Denny Darko, Kamis (18/3/2021).

Setelah proses gali kubur, tim dokter forensik pun akan melakukan autopsi untuk menemukan penyebab kematian yang biasanya disebabkan karena adanya kejahatan.

"Kita bisa menemukan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan terakhir penyebab kematian," tambah dr Hastry.

Baca Juga: Rakyat Indonesia Bersatu Kritik BWF, Najwa Shihab Tak Tanggung-tanggung Turut Buka Suara Bela Nasib Atlet Bulu Tangkis Tanah Air di All England, Bagikan Pesan Ini Lewat Akun Instagramnya

Setelah itu, dr Hastry menceritakan pengalamannya saat menggali kubur satu keluarga yang terdiri atas ibu, ayah, dan 2 anaknya.

Awalnya, 4 anggota keluarga tersebut diduga meninggal karena keracunan.

Namun steelah proses autopsi, ternyata ke-4 anggota keluarga di Pati ini tewas karena diracuni.

"Sekeluarga di Pati tewas keracunan, saya langsung autopsi 4 orang sekaligus," papar dr Hastry.

"Ternyata mereka diracuni," tambah dr Hastry.

Baca Juga: Jari Netizen Indonesia Terlalu Bar-bar, Mohammad Ahsan Mengaku Tak Enak Hati Lihat Atlet Negara Lain Diserang Lewat Medsos, Rekan Hendra Setiawan: Saya Berteman Sama Mereka

Akan tetapi, penyebab kematian tersebut baru terkuak setelah ke-4 anggota keluarga ini dikubur selama 3 hari.

"Karena udah telat, meninggalnya sudah 3 hari, udah pembusukan semua. Jadi saya ambil sampelnya, tahu diracuni itu setelah hari ketiga," ungkap dr Hastry.

Saat gali kubur, dr Hastry mengaku merinding ketika melihat kondisi ke-4 jenazah anggota keluarga tersebut.

Pasalnya, dari kondisi jenazah sudah ada kecurigaan bahwa meninggal tidak wajar.

Hal itu karena kondisi ke-4 jenazah yang sama, yakni dengan mata melotot dan wajah membengkak.

Baca Juga: Hotelnya Diduga Jadi Sarang Prostitusi Online, Artis Cantik Ini Digelandang ke Polda Metro Jaya, Kuasa Hukum: Yang Penting Kondisi Dia Sehat

"Sebenarnya saya sudah merasa bahwa ada tindakan diracuni. Kita juga merasa aneh karena pembusukan itu udah semua kan ya. Membesar, matanya melotot, wajahnya membengkak semua," ungkap dr Hastry.

Mendengar pengungkapan dari dr Hastry, Denny Darko ikutan syok.

Akibat kondisi ke-4 jenazah yang sama, dr Hastry dan tim forensik harus berusaha keras mengidentifikasi mana yang ayah, ibu, dan kedua anak.

"Kita akhirnya periksa lengkap, untuk identifikasi mana si bapak, ibu dan anak 2," ujar dr Hastry.

Setelah itu, dr Hastry dan tim forensik melaklukan autopsi.

Baca Juga: Mulai Menjajah Lidah Masyarakat Negeri Sakura, Viral di Media Sosial Soto Betawi Dijual di Jepang Seporsi Rp 160 Ribu, Netizen: Beli di Indo Segitu Kuahnya Bisa Buat Mandi

Dari hasil autopsi, terkuak bahwa 4 orang keluarga itu bukan keracunan, melainkan direacuni lewat mimuman kopi.

"Habis saya autopsi itu, gak diminumin. Cerita dari penyidik diminumin kopi. Ternyata gak diminumin. Tapi dibekap, dicekokin," ungkap dr Hastry.

"Kita buktikan dari jaringan di wajahnya. Benar gak ada hambatan ke atas," pungkas dr Hastry.

(*)