Find Us On Social Media :

Perahunya Terbalik Diterjang Ombak Besar, Pimpinan Kelompok Abu Sayyaf Merengang Nyawa di Tangan Tentara Filipina, 4 WNI Berhasil Diselamatkan, Begini Kronologinya

(Foto Ilustrasi) Tiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar.

Dia menggambarkan Sahidjuan sebagai dalang dalam beberapa penculikan oleh Abu Sayyaf, yang berbasis di Sulu dan juga terlibat dalam serangan bom dan pembajakan selama beberapa dekade.

Sejak 2014, mereka telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok Negara Islam.

"Kami senang bahwa semua sandera aman sekarang dan kami juga dapat menetralkan 'Apo Mike' yang terkenal kejam dan dua rekannya," kata Vinluan, komandan Komando Mindanao Barat militer.

Sahidjuan termasuk di antara lima militan Abu Sayyaf yang pergi ke Tawi-Tawi dengan perahu dari Sulu, bersama empat korban penculikan mereka dari Indonesia Kamis lalu.

Baca Juga: Terimakasih Kopral Romnick Estacio, Tentara Filipina yang Gugur Saat Bebaskan 2 Warga Negara Indonesia Sandera Abu Sayyaf, Miris, Sang Adik Dulu Juga Tewas di Tangan Teroris Kala Selamatkan Kota Marawi dari Belenggu ISIS

Perahu mereka terbalik setelah dihantam ombak besar, memberi pasukan pemerintah kesempatan untuk menyelamatkan tiga dari empat sandera yakni Arizal Kasta Miran (30), Arsad Bin Dahlan (41); dan Andi Riswanto (26).

Keempat, Mohd Khairuldin yang berusia 15 tahun ditemukan oleh pasukan pemerintah itu di desa yang sama tempat baku tembak itu terjadi.

Keempat sandera itu termasuk di antara lima orang Indonesia yang diculik oleh Abu Sayyaf pada 17 Januari tahun lalu di lepas pantai Tambisan di Malaysia.

Satu dari lima orang tewas saat mencoba melarikan diri.

(*)