"Pemerintah desa terpukul atas kejadian ini.
Tidak ada keganjilan, cuma ada dua orang B dan H.
Memang dua orang ini mendalami ilmu spiritual," kata Sugeng Selasa (18/5/2021), seperti ditulis Tribunjogja.com.
Sugeng menambahkan, lantaran ingin terlihat kondang, B dan H selalu menawarkan jasa pengobatan supranatural kepada masyarakat.
"Tapi masyarakat kami tidak tergiur dengan omongan mereka berdua.
Karena belum pernah terbukti.
Belum ada orang yang sembuh setelah ditangani mereka," jelasnya.
Baru keluarga M dan S, yakni orangtua A yang menjadi korban tipu daya dua tersangka dalam kasus ini.
Dari keterangan Sugeng, B dan H mengklaim bahwa A adalah anak genderuwo.