Penyerahan itu terjadi meski Taliban dikenal kerap mengeksekusi orang Afghanistan yang membantu AS beserta sekutunya.
"Gampangnya, mereka menyerahkan orang Afghanistan menjadi target pembunuhan," kata sumber internal Washington kepada Politico.
Dalam konferensi pers Kamis (26/8/2021), Presiden Joe Biden mengakui militer melakukan kontak dengan Taliban.
"Misalnya, mereka mengatakan bus ini datang dengan jumlah sekian orang di dalamnya, terdiri dari daftar sebagai berikut," kata dia.
Diwartakan New York Post Jumat (27/8/2021), untuk beberapa kasus milisi yang menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus itu membiarkannya.
"Tetapi saya tidak bisa memberi tahu kalian kalau ada daftar nama. Mungkin ada, tetapi saya tak tahu jelasnya," ucap Biden.
Presiden berusia 78 tahun itu berkilah situasinya seperti ada rombongan datang, dan milisi membiarkannya setelah melihat daftarnya.
Pengakuan tersebut terjadi beberapa hari setelah milisi membentuk eksekutor, yang mendatangi rumah ke rumah. Mereka memburu individu yang dianggap sebagai kolaborator Barat.
Puluhan ribu orang yang membantu mereka pun terancam bahaya.