Find Us On Social Media :

Jadi Pialang Kekuatan Utama Taliban, Negara Terkaya Ini 'Bakar Uang' untuk Pemerintahan Baru Afganistan, Ternyata Ada Tujuan Ini Dibaliknya

People standing on a vehicle hold Taliban flags as people gather near the Friendship Gate crossing point in the Pakistan-Afghanistan border town of Chaman, Pakistan July 14, 2021. Picture taken July 14, 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai

Dibandingkan negara Teluk lainnya, cadangan minyak Qatar tak sebesar Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.

Akan tetapi, jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit membuat negara ini kaya.

Berdasarkan data yang dirilis BP Statistical Review of World Energy 2020, Qatar memiliki cadangan minyak sebesar 25,2 miliyar barrel pada 2019.

Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan 20 tahun lalu yang hanya mencapai 13,1 miliar barrel.

Baca Juga: Cucu Raja Kapal Indonesia Bikin Geger Gara-gara Unggah Foto Ini, Disebut Rujuk dengan Lulu Tobing, Begini Kata Pihak Pengadilan Agama Jakpus

Selama periode pemerintahan Taliban antara 1996-2001, Qatar, seperti tiga negara Arab Saudi, UEA dan Pakistan, tidak mengakui rezim tersebut, meskipun memiliki interaksi yang luas dengannya, sehingga pada tahun 2013, dengan izin Amerika Serikat, membuka kantor politik Taliban di Doha.

Qatar dengan demikian mampu menjadi pusat negosiasi dengan Taliban karena mampu menjalin hubungan yang baik dan netral dengan semua pihak.

Dr. Mohammad Salami, pakar Geopolitik, dalam artikelnya yang diterbitkan di Eurasiareview.com, Rabu (1/9/2021), mengatakan bahwa Qatar telah menjadi penengah diplomatik dan perantara perdamaian dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Nikita Mirzani Tetiba Senggol Syahrini Soal Kabar Kehamilannya, Mantan Dipo Latief Ini Lantang Nyinyiri Inces Begini