Lantas, seperti apa respons Covid-19 yang sudah diterapkan selama ini di Jakarta? Berikut rangkumannya:
1. Tracing secara masif
Tingkat pelacakan kasus Covid-19 (tracing) di Jakarta tergolong baik karena jauh melampaui standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO mengatur bahwa tes Covid-19 dilakukan minimal pada 1 per 1.000 jumlah penduduk setiap minggunya.
Jakarta, dengan populasi sekitar 10,65 juta jiwa harus melakukan testing pada setidaknya 10.645 orang setiap minggunya.
Berdasarkan laporan corona.jakarta.go.id, Jakarta pada sepekan terakhir, yakni periode 3-9 November 2021, telah melakukan tes Covid-19 terhadap 127.835 orang.
2. Tunjuk rumah sakit rujukan khusus Covid-19 dan rekrut tenaga medis
Agar penanganan Covid-19 bisa menyeluruh dan menyasar banyak pasien, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menunjuk sejumlah rumah sakit untuk menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.
Pada April 2021, Jakarta sudah menunjuk 106 rumah sakit rujukan Covid-19, 13 di antaranya dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19.
Selain itu, Pemprov DKI juga secara reguler menambah kapasitas tenaga medis untuk penanganan Covid-19.
Di antara tenaga medis yang direkrut adalah dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, perawat, dan pranata laboratorium.