Find Us On Social Media :

Bukan Gertak Sambal, Yakin Tak Bakal Ada yang Menandingi, Rusia Ancam akan Lenyapkan Seluruh Negara NATO hanya dalam Waktu Setengah Jam Jika Hal Ini Tiba-tiba Terjadi

Rusia uji luncurkan rudal balistik antarbenua RS-24

Gridhot.ID – Rusia nampaknya sudah mulai geram dengan kelakuan berbagai negara yang ikut campur masalah perangnya dengan Ukraina.

Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, Rusia memang masih sibuk menggempur Ukraina.

Meski sudah mendapatkan berbagai sanksi internasional yang cukup fatal, Rusia nyatanya tak peduli dan tetap meneruskan agendanya.

Kini dikutip Gridhot dari Wartakota, Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, menuturkan bahwa Rusia mampu menghancurkan semua negara NATO dalam waktu hanya 30 menit saja, jika ada perang nuklir.

Menurut Rogozin sejak awal operasi militer khusus Rusia ke Ukraina adalah bertujuan untuk menaklukkan musuh utama mereka yakni negara barat dan untuk menghapus Ukraina dari peta dunia.

Hal itu dikatakan Rogozin saat gladi bersih terakhir untuk parade Hari Kemenangan di Moskow, Minggu (8/5/2022).

Peringatan Hari Kemenangan yang merupakan keberhasilan UnI Soviet menaklukkan Nazi, digelar setiap 9 Mei. 

"NATO sedang mengobarkan perang melawan kami. Mereka tidak mengumumkannya, tapi itu tidak mengubah apapun. Sekarang sudah jelas bagi semua orang," katanya. 

"Dalam perang nuklir, negara-negara NATO akan dihancurkan oleh kami dalam waktu setengah jam," ujar Rogozin.

 Baca Juga: Viral Ratusan Anggota KKB Papua Keluar dari Markas Persembunyian, Lari Mengitari Bendera Bintang Kejora di Lapangan Terbuka, Dipimpin Pria Berpakaian Loreng

Tapi tambah Rogozin ia berharap itu tak terjadi karena konsekuensi dari pertukaran serangan nuklir akan mempengaruhi keadaan Bumi kita. 

"Oleh karena itu, kita harus mengalahkan musuh yang lebih kuat secara ekonomi dan militer ini dengan cara bersenjata konvensional," katanya.

Rogozin juga mengisyaratkan bahwa Putin akan menempatkan Rusia pada pijakan perang di tengah spekulasi bahwa mobilisasi massa akan dilakukan untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina. 

"Kemenangan seperti itu mungkin terjadi dengan solidaritas penuh seluruh negeri dengan tentara, mobilisasi ekonomi negara," ujarnya.

"Industri harus segera dipaksa untuk melayani tujuan militer," tambahnya.

"Ini harus dilakukan segera dan cepat," katanya.

Rogozin menjelaskan operas militer Rusia di Ukraina adalah perang untuk kebenaran.

"Dan hak Rusia untuk hidup sebagai negara tunggal dan merdeka. Keberadaan Ukraina yang terpisah dari Rusia pasti akan mengubahnya menjadi anti-Rusia dan batu loncatan Barat untuk agresi terhadap rakyat kita," tegasnya.

"Itulah mengapa apa yang kami sebut Operasi Militer Khusus jauh melampaui makna dan geografi aslinya," katanya.

Baca Juga: Viral Ratusan Anggota KKB Papua Keluar dari Markas Persembunyian, Lari Mengitari Bendera Bintang Kejora di Lapangan Terbuka, Dipimpin Pria Berpakaian Loreng

Dia tidak mengatakan wilayah lain mana yang diincar Putin di luar Ukraina.

Namun dia mengklaim NATO terlibat dalam perang proksi yang menggunakan tentara Ukraina untuk berperang tanpa membahayakan pasukan mereka sendiri.

"Angkatan bersenjata Ukraina adalah umpan meriam yang bisa dibuang untuk NATO. Mereka hanya operator yang dilatih oleh instruktur NATO yang menekan tuas dan tombol senjata NATO," ujarnya.

Menurut Rogozin, negaranya berupaya membebaskan Ukraina dari pendudukan NATO dan mendorong musuh terburuk menjauh dari perbatasan mereka.

Kecaman Rogozin terhadap Barat dan Ukraina terjadi setelah dia menyoroti bahwa YouTuber Inggris Benjamin Rich, yang memiliki lebih dari 3,5 juta pelanggan, ditahan di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan .

Sementara itu, Rogozin juga memperingatkan bahwa dunia harus menghindari perang nuklir yang mungkin saja terjadi demi Rusia mempertahankan harkat dan martabatnya.

Senjata termonuklir Rusia akan dipertontonkan kepada dunia di Lapangan Merah Moskow saat Rusia menggelar Parade Hari Kemenangan, Senin (9/5/2022) untuk memperingati kemenangan negara bekas Uni Soviet itu atas Nazi Jerman pada tahun 1945.

Senjata antarbenua, yang berbobot 49,6 ton, yang diertontonkan Rusia dapat melesat 24.500 km/jam dan mampu mencapai target hingga 12.000 km jauhnya.

Ini berarti senjata termonuklir itu dapat menyerang London atau New York dalam beberapa menit saja.

Baca Juga: Heboh Tudingan Pesugihan Bisnis Ayam Geprek, Ruben Onsu Kecewa Hingga Beberkan Fakta Soal Penjualan, Suami Sarwendah: Itu Membunuh Karakter Gue!

Dalam gladi bersih, senjata pemusnah massal itu akan dipertontonkan dengan diikuti oleh beberapa peluncur rudal Iskander-M. 

Juga para pria dan wanita berbaris di luar Kremlin mengenakan pakaian militer, melambaikan bendera Rusia dan memberi hormat. 

Delapan pesawat tempur MiG-29 juga terbang melewati dalam formasi 'Z'.

Lencana yang digunakan oleh militer Putin sebagai simbol aksi militernya di Ukraina, yang oleh para kritikus disamakan dengan swastika yang digunakan oleh Nazi. 

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merilis video yang menyatakan bahwa tidak ada kejahatan yang akan terhindar dari tanggung jawab seperti yang sudah dilakukan Putin.

Ia juga menyatakan bahwa Ukraina akan muncul sebagai pemenang dari perang.

"Nenek moyang kita membuktikan bahwa tidak ada kejahatan yang dapat menghindari tanggung jawab. Itu tidak akan bisa bersembunyi di bunker. Tidak akan ada batu yang tersisa. Jadi kami akan mengatasi segalanya, dan kami tahu ini pasti karena militer kami dan semua orang kami adalah keturunan dari mereka yang mengatasi Nazisme," katanya.

(*)