Find Us On Social Media :

Pejabat Rusia Kuliti Borok Ukraina Habis-habisan, Korupsi Merajalela Hingga Kriminal di Mana-mana, Sebut Tak Pantas Nimbrung Uni Eropa

Konvoi kendaraan perang Ukraina

Gridhot.ID - Beberapa sosok sudah mulai mengungkapkan apa yang terjadi di medan perang antara Rusia dengan Ukraina.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sempat viral omongan dua veteran tentara Amerika Serikat yang ikut berjuang membela Ukraina.

Namun bukannya rasa patriotisme, mereka malah menemukan buruknya Ukraina selama ini.

Tentara yang sempat diculik Rusia tersebut mengatakan kalau Ukraina dipenuhi korupsi.

Seakan menyetujui hal tersebut, pejabat Rusia menambahkan hal serupa saat membahas masalah Ukraina yang akan bergabung di Uni Eropa.

Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, mendapat dukungan dari sejumlah pimpinan Uni Eropa, Ukraina saat ini tinggal menunggu keputusan sebelum resmi menjadi anggota Uni Eropa (UE).

Komisi Eropa diketahui telah memberikan rekomendasi untuk memberikan status kandidat kepada Kyiv di aliansi UE.

Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, sementara itu seorang pejabat di Rusia justru menilai Ukraina tidak pantas bergabung dengan Uni Eropa.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Parlemen Rusia, Viacheslav Volodin.

Baca Juga: 'Komuknya Kaya Dapat Bansos Karena Bingung', Viral Driver Ojol Nyanyi Selamat Ulang Tahun dan Beri Kue Pesanan Pelanggan ke Sosok Ini, Netizen: Abangnya Seru Banget!

Volodin menyebut terjadi korupsi besar-besaran di Ukraina, kasus kriminal merajalela, oligarki berkuasa hingga kondisi ekonomi hancur.

"Eropa memahami ini dengan sangat baik," ujar Volodin.

Menurut keterangan Volodin, Uni Eropa siap memberikan Ukraina status kandidat karena Amerika Serikat (AS) dan Belgia ingin konflik terus berlangsung.

"Besok minggu bersejarah dimulai. Ada beberapa keputusan yang menentukan untuk Ukraina," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato video rutin pada Minggu malam, (19/6/2022).

"Dan dalam minggu seperti itu, kita harus memprediksi aktivitas permusuhan yang lebih besar dari Rusia. Dan tidak hanya melawan Ukraina, tetapi juga melawan negara-negara Eropa lainnya."

"Kami sedang mempersiapkan. Kami siap. Kami memperingatkan para sekutu."

Diketahui, para pemimpin Eropa akan bertemu minggu ini untuk memberikan keputusan akhir mereka mengenai aplikasi keanggotaan jalur cepat Ukraina.

Meskipun begitu, presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Moskow tidak menentang langkah tersebut.

Zelensky turut meyakini pasukan militer Rusia akan semakin intensif melakukan serangan pada minggu ini.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Meninggal Dunia Usai Dirawat 2 Minggu di Rumah Sakit, Ratu Dangdut House Indonesia Ini Sempat Ungkapkan Keinginan Terakhirnya Sebelum Tiada

Bukan tanpa alasan, Zelensky mengatakan semua ini karena kemungkinan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa semakin besar.

"Sudah jelas, minggu ini kita memperkirakan Rusia akan meningkatkan aktivitas serangan," ujar Zelensky, Minggu (19/6/2022).

"Kami bersiap, kami siap," ucapnya.

Para pimpinan Uni Eropa akan mempertimbangkan status keanggotaan Ukraina pada pertemuan tingkat tinggi di hari Kamis (23/6/2022) dan Jumat (24/6/2022) mendatang.

Sebagai informasi, jika nanti disetujui, proses Ukraina menjadi anggota resmi Uni Eropa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk selesai.

(*)