Find Us On Social Media :

Paham Masyarakat Sudah Menduga-duga Adanya Kejanggalan di Kasus Penembakan Brigadir J, Irjen Napoleon Bonaparte: Mari Jujur, Katakan Apa Adanya, Tidak Ada yang Bisa Ditutup-tutupi

Ilustrasi penembakan

Gridhot.ID - Publik kini sedang digegerkan terkait kasus penembakan yang dialami Brigadir J.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, keluarga Brigadir J mengaku merasakan kejanggalan dari kasus tewasnya anak mereka.

Brigadir J sebelumnya diketahui ditembak mati Bharada E karena diduga melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

Penembakan tersebut terjadi di rumah dinas Jenderal Ferdy Sambo.

Keluarga Brigadir J merasakan kejanggalan akibat kondisi jenazah putranya.

Hingga kini polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut secara mendalam.

Mantan Kelapa Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte meminta kepada Polri untuk jujur dan tidak menutup-nutupi fakta di balik tewasnya Brigadir J di kediaman Kadiv Prompam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Irjen Napoleon menuturkan, masyarakat sudah mengetahui adanya dugaan kejanggalan terhadap peristiwa yang tersebut.

“Mari kita kembali jujur, katakan apa adanya. Kenapa? Karena tidak ada yang bisa ditutup-tutupi dengan baik. Pasti akan terbuka,” ujar Napoleon Bonaparte, seusai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Sosok Komisaris yang Tipu Jessica Iskandar Kabur ke Singapura, Mental Istri Vincent Verhaag Drop Karena Rugi Hampir Rp 10 Miliar: Itu Uang untuk Masa Depan Anak

Irjen Napoleon pun lebih lanjut meyakini, pihak-pihak terkait, terutama yang diberi tugas menangani kasus penembakan ini pastinya akan mempertaruhkan integritasnya.

Untuk itu, Napoleon pun memperingatkan jika penanganan perkara ini terkesan ditutup-tutupi, maka akan berdampak terhadap pihak yang terlibat di dalamnya.

“Kalau terbukti apa yang dikatakannya itu membabi-buta membela sesuatu yang ditutup-tutupi atau sebagainya, suatu saat akan kembali kepada Anda,” ucap Napoleon.

Apalagi, sambung Irjen Napoleon, kasus penembakan Brigadir J bukanlah perkara rumit. Menurutnya, untuk penanganan perkara ini, penyidik biasa bisa menangani tidak perlu sampai membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta.

“Itu perkara yang mudah kok untuk disimpulkan. Penyidik biasa saja bisa menyimpulkan, enggak perlu lah TGPF,” kata Irjen Napoleon.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresponsnya dengan membentuk tim khusus untuk mengungkap secara transparan apa yang terjadi di balik tewasnya Brigadir J.

Jenderal Listyo menyampaikan, Tim khusus akan dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, dan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

“Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim,” kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

“Juga ada As SDM, termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal.”

Baca Juga: Viral Sekarang Berstatus Perusahaan 'BUMN', Esteh Indonesia Kini Resmi Angkat Nagita Slavina Sebagai CEO Baru, Manajemen: Bakal Jadi Market Leader yang akan Mendunia!

Kasus kematian Brigadir J, terungkap di publik pada Senin (11/7/2022). Padahal, isinden yang membuatnya tewas akibat sejumlah tembakan terjadi Jumat, (8/7/2022).

Pihak kepolisian mengatakan, ada baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E yang dipicu teriakan istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi, dari dalam kamar.

(*)