Find Us On Social Media :

Duit Rp 200 Juta di Rekening Brigadir J Disebut Hilang Tanpa Jejak, Kamaruddin Simanjuntak Duga Ferdy Sambo Pindahkan Cuan Almarhum ke Sosok Ini

Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menilai Ferdy Sambo hanya membuat alibi yang konyol.

GridHot.ID - Pengacara keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan fakta baru.

Melansir Sripoku.com, hingga saat ini polisi masih terus mendalami pemicu kemarahan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo hingga merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Motif lain dikuak Kuasa Hukum keluarga Brigadir J. Ia tak gentar membongkar motif lain Irjen Ferdy Sambo terkait kepemilikan 4 rekening milik Brigadir J.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo, selain akibat perselingkuhan Sambo dengan wanita lain yang dibocorkan Brigadir J ke istri Sambo, juga terkait dengan dana taktis mafia.

Dimana kata Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo menggunakan rekening para skuad atau ajudannya termasuk Brigadir J untuk menampung dana-dana tersebut serta melakukan transaksi antar mafia.

Karenanya kata Kamaruddin, setelah Brigadir J dihabisi pada 8 Juli, 4 nomor rekening Brigadir J berikut buku rekening, laptop dan 3 HP-nya langsung dikuasai Irjen Ferdy Sambo.

"Motif pembunuhan ini selain karena perempuan cantik itu, juga ada motifnya dengan mafia. Mafia ini ada kaitannya dengan dana-dana taktis. Itu sebabnya 4 rekening nomor Yosua ini sudah dikuasai oleh si tersangka Ferdy Sambo, begitu dibunuh," kata Kamaruddin dalam akun YouTube TV One seperti yang dilihat Wartakotalive.com, Selasa (16/8/2022).

"Cara menguasai 4 rekening Brigadir J, yaitu dengan cara mengambil buku rekeningnya, mengambil ATM nya. Demikian juga laptop almarhum dikuasai tersangka dan atau kawan-kawannya, serta juga 3 HP nya dengan 4 nomor. Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu," kata Kamaruddin.

Hal ini katanya terkait dana dari bisnis gelap yakni penjualan narkoba, miras, judi onlen dan bisnis mobil R.

"Itu sebabnya saya bilang dari kemarin itu, agar Presiden bentuk tim independen. Presiden Republik Indonesia, siapapun dia, tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara terutama PPATK, serta akademisi dan praktisi. Supaya ditelusuri dana-dana ini," ujar Kamaruddin.

Bahkan menurut Kamaruddin, 4 rekening Brigadir J diyakini masih bertransaksi atau menerima uang dari bisnis gelap Sambo sampai hari ini.

Baca Juga: Termasuk Putri Candrawathi, Kamaruddin Simanjuntak Desak Polri Tetapkan Orang- yang Terlibat Pembunuhan Brigadir J: Kesabaran Saya Sudah Habis

"Saya punya keyakinan 4 rekening dari Brigadir Yosua ini masih melakukan transaksi sampai sekarang dari tanggal kematian Brigadir J tanggal 8 Juli," katanya.

"Ada dugaan uang-uang dari mafia ini, yang disimpan atas nama skuad ini mengalir sampai jauh. Dengan melibatkan PPATK akan terlihat dari mana alirannya dan kemana alirannya," kata Kamaruddin.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, fakta terbaru nan mengejutkan terkait almarhum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat ( Brigadir J) kembali dibeberkan sang pengacara, Kamaruddin Simanjuntak.

Baru diselidiki, ternyata uang senilai Rp 200 juta yang disimpan di rekening Brigadir J hilang tanpa jejak.

Guna menganalisa kejanggalan baru di balik kematian tragis Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bakal bergerak cepat.

Besok, Rabu (17/8/2022) Kamaruddin Simanjuntak akan terbang ke Jambi guna meminta surat kuasa dari keluarga Brigadir J.

Hal itu dilakukan Kamaruddin Simanjuntak agar ia leluasa mengecek ke mana larinya uang Brigadir J itu.

"Besok saya mau ke Jambi, minta surat kuasa khusus dari ayah ibunya supaya saya lebih leluasa ke empat bank termasuk Bank Indonesia maupun ke PPATK," ungkap Kamaruddin Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/8/2022).

Kendati masih belum memegang surat kuasa, Kamaruddin Simanjuntak nyatanya telah mengetahui pasal apa yang akan ia sangkakan pada terduga pencuri uang Brigadir J.

Ternyata, Kamaruddin Simanjuntak sudah mengantongi nama sosok yang diduga memindahkan uang Brigadir J yang sudah wafat ke rekening beberapa orang.

Bukan sosok asing, orang yang diduga memindahkan uang Rp 200 juta di rekening Brigadir J adalah Ferdy Sambo.

Baca Juga: 3,5 Jam Rumah Ferdy Sambo di Magelang Digeledah Bareskrim, Begini Cerita Ketua RT Setempat saat Diberi Perintah Mabes Polri, Sejumlah Benda Dimasukan Koper untuk Diselidiki

Uang ratusan juta itu dipindahkan atau ditransfer ke rekening Bripka RR.

Seperti diketahui, Bripka RR adalah salah satu tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

"Tindak pidana pencucian uang, ancamannya 20 tahun, predikatnya kan pencurian. Yaitu dengan mentransaksikan dari bank almarhum ke bank-nya RR atas perintah FS," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Enggan sesumbar, Kamaruddin Simanjuntak segera memberitahukan temuan tersebut kepada penyidik kepolisian.

Bertemu Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto, Kamaruddin Simanjuntak pun menceritakan temuan soal rekening Brigadir J yang diduga dikuras Ferdy Sambo.

Rupanya penyidik kepolisian juga sudah tahu akan hal tersebut.

"Saya dapat informasi, sudah saya sampaikan ke Kabareskrim, Dirtipedum, kami rapat di sana, mereka membenarkan. Jadi beliau minta kepada saya 'berilah kami kesempatan mengungkap ini'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.

Adapun detail soal uang Brigadir J yang dikirimkan ke rekening Bripa RR, Kamaruddin Simanjuntak mengurai penjelasan.

Ternyata uang tersebut tak hanya dikirimkan ke Bripka RR saja.

Namun diakui Kamaruddin Simanjuntak, ada pula sosok misterius yang turut mendapatkan 'transfer' dari Ferdy Sambo menggunakan uang Brigadir J.

Sosok misterius tersebut disebut Kamaruddin Simanjuntak adalah orang yang tidak bisa berbicara.

Baca Juga: Sebut Ada Gejala Masalah Kesehatan Jiwa Usai Lakukan Pemeriksaan Medis ke Istri Ferdy Sambo, LPSK Akhirnya Buka Suara Soal Kondisi Putri Candrawathi, Beberapa Kejanggalan Ini Ditemui Jadi Sorotan

"Itu rekening salah satu rekening Rp 200 juta ke rekening RR. Apakah dapat informasi ada transaksi RR, apakah ada penarikan sebesar Rp 200 juta atau mungkin uang tersebut tetap di rekening RR," tanya presenter.

"Menurut informan, itu mengalir lagi. Bahkan uang itu ada di beberapa rekening. Termasuk di rekening skuad yang lain. Termasuk di salah satu rekening seseorang yang tidak bisa bicara, itu ada lebih besar lagi. Orang ini karena tidak bisa bicara, segera dimintai keterangan oleh penyidik, dia akan bilang aa uu. Sengaja mereka rancang ini, supaya ketika diusut, dia tidak bisa bicara," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.

Blak-blakan mengurai temuan uang Brigadir J dikirim ke Bripka RR, Kamaruddin Simanjuntak enggan menjelaskan uang apa yang dimiliki Brigadir J tersebut.

"Ini sebenarnya uang apa ? uang gaji Brigadir J atau uang proyek khusus ?" tanya presenter.

"Untuk itu uang apa, biarlah penyidik yang menemukan itu. Tetapi sementara karena berada di rekeningnya almarhum, kita sebutlah sementara uangnya almarhum dicuri atau ditransaksikan menjadi pencucian uang," pungkas Kamaruddin Simanjuntak.

Ditransfer Setelah Brigadir J Tewas

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengurai beberapa barang milik almarhum Brigadir J yang raib.

Termasuk soal uang ratusan juta milik Brigadir J yang ada di ATM yang mendadak hilang tanpa jejak

"Ada empat rekening daripada almarhum ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan. HP, ATMnya di empat bank, laptop bermerek ASUS dan sebagainya ternyata benar seperti saya katakan kemarin, melibatkan PPATK, mengapa ada transaksi sedangkan orangnya sudah mati?," kata Kamaruddin Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Lebih lanjut, Kamaruddin Simanjuntak menuturkan bahwa transaksi di rekening Brigadir J itu tercatat pada 11 Juli 2022.

Diduga, rekening Brigadir J dipakai untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening salah satu tersangka.

Baca Juga: Jelas-jelas Ferdy Sambo Dalang Pembunuh Anaknya, Ibunda Brigadir J Tetap Minta Pendeta Doakan untuk Putri Candrawathi: Saya Mohon Bapak Bawa Juga Ibu ke Dalam Doa..

"Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 juli 2022 itu masih transaksi, orang mati mengirimkan duit. Nah kebayang gak kejahatannya? itu masih transaksi orang mati, mengirimkan mengirim duit," jelas Kamaruddin Simanjuntak.

"Nah terbayang ngga kejahatannya. Orang mati dalam hal ini almarhum transaksi uang, mengirim duit ke rekeningnya salah satu tersangka. Ajaib toh, nah itulah Indonesia," sambungnya.

Lantaran temuan tersebut, Kamaruddin Simanjuntak meminta pihak kepolisian untuk mengusut dugaan tersebut.

"Orang udah mati orangnya, tapi uangnya mengalir dari rekeningnya, bayangkan kejahatan-kejahatan perbankan dan itu nanti melibatkan perbankan. Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka Rp200 juta," pungkas Kamaruddin Simanjuntak.(*)