Find Us On Social Media :

Misteri 3 Hari Pasca Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Cuma Menggeleng dan Kompolnas Bungkam, Mahfud MD Curigai Hal Ini: Lahirlah Bayi Tersangka

Anggota Polri mengangkat peti jenazah Brigadir J atau Yosua Hutabarat yang telah dilapisi bendera merah putih usai autopsi ulang digelar di RSUD Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7/2022)

Menko Polhukam itu mengatakan dirinya sempat bertanya kepada Komnas HAM mengenai peristiwa yang terjadi selama 3 hari itu.

Namun, kata dia, Komnas HAM tidak mengetahui kejadian pada Jumat (8/7/2022) hingga Senin (11/7/2022).

Tak hanya itu, Mahfud juga menanyakan hal serupa kepada Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto.

"Saya tanya ke Komnas HAM, pak apa pak yang terjadi Jumat sampai Senin apa? Jawabnya cuma menggeleng, tak tahu, saat itu."

"Saya tanya ke Pak Benny, apa yang terjadi tanggal 8 sampai 11 ini kok enggak ada keterangan, apa nih. Tanggal 8 sore, 9, 10, 11, apa, apa tuh yang terjadi," tutur Mahfud.

Dia menyebut peristiwa penembakan terhadap Brigadir J baru terungkap saat Bharada E mengakui telah membunuh Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Setelah pengakuan Bharada E terungkap, barulah Ferdy Sambo mengakui perbuatan itu.

"Nah dulu ndak ada, baru ini kan terbuka semua setelah tanggal 8 sesudah Bharada E bilang saya membunuh atas perintah. Tadinya saya membunuh sendiri, sekarang atas perintah dan dia memberi tahu siapa siapa yang terlibat, besoknya ndak bisa ngelak, ngaku. Lahirlah di situ bayi. Bayi tersangka."

"Kalau ndak, ini jadi dark number perkara yang hilang, yang tidak diketahui pada akhirnya, skenarionya kan begitu," ucap Mahfud.

Mahfud menduga jeda 3 hari itu ada perubahan skenario Ferdy Sambo dari pembunuhan menjadi penembakan. 

Baca Juga: Bisnis Putrinya di Lahat Tiba-tiba Didatangi Oknum Polisi dari Jakarta, Susno Duadji Hubungi Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto Ungkap Hal Tak Biasa: Liar Itu Bang!