Find Us On Social Media :

Drone China Langsung Kocar-kacir, Militer Taiwan Tanpa Pandang Bulu Tembak Pesawat Tak Berawak Beijing yang Nekat Lakukan Hal Ini, Begini Kata Menhan

ILUSTRASI - Drone bersenjata Caihong-5 China dijual di pasar global.

GridHot.ID - Taiwan melepaskan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak atau drone milk China.

Taiwan melakukan hal tersebut usai drone China melakukan serangan berulang kali ke wilayah udara kepulauan itu.

Dilansir dari Eurasian Times, militer Taiwan menembak drone milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang mendekati Pulau Erdan, Kabupaten Kinmen.

Ini adalah pertama kalinya tembakan peringatan seperti itu dilakukan oleh Taiwan.

Setelah tembakan dilepaskan oleh pihak Taiwan, drone itu kembali ke China.

"Sekitar 17.59, sebuah pesawat tak berawak memasuki ruang udara terbatas di atas Pulau Erdan sekali lagi," ujar Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (30/8/2022).

"Pasukan pertahanan mengeluarkan peringatan sesuai protokol. Karena drone terus melayang di atas area tersebut, pasukan pertahanan melepaskan tembakan dan memaksanya pergi," lanjutnya.

"Drone itu terbang menuju Xiamen sekitar pukul 6 sore," tandasnya.

Di platform media sosial China, Weibo, muncul gambar dan video yang menunjukkan drone China secara terang-terangan melanggar wilayah udara Taiwan dan merekam dari dekat tentara Taiwan.

Beberapa tentara terlihat melempa batu ke adar drone.

Dalam insiden terbaru, sebuah pesawat tak berawak China merekam video tentara Taiwan yang ditempatkan di posisi pengintaian di Kotapraja Lieyu, Kabupaten Kinmen.

Baca Juga: China Dijamin Kesulitan Caplok Taiwan, Pihak Taipe Pastikan Bakal Tembak Armada Apapun yang Xi Jinping Kirim dan Membahayakan Wilayahnya, Patroli Kapal Perang AS dan Para Sekutu Seakan Tak Bisa Hindari Bentrokan

Dilansir dari Reuters via kontan.co.id, Taiwan melepaskan tembakan peringatan ke drone China tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen mengatakan dia telah memerintahkan militer negaranya untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya seabagai provokasi China.

China memang diketahui telah melakukan latihan di sekitar Taiwan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi pulau itu awal bulan Agustus lalu.

Tidak ada tanggapan langsung dari China terkait insiden penambakan peringatan itu.

Pada hari Senin (29/8/2022), Kementerian Luar Negeri China telah menolak keluhan Taiwan tentang drone sebagai hal yang tak perlu diributkan.

Sementara Pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa China tampaknya menggunakan drone untuk melecehkan Taiwan daripada meningkatkan ketegangan dari situasi yang ada.

Pejabat AS itu menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi dengan cermat sekaligus khawatir tentang insiden yang terjadi secara umum.

Presiden Tsai mengkritik China

Berbicara pada Selasa (30/8/2022) saat mengunjungi angkatan bersenjata di Pulau Penghu, Tsai mengkritik China karena drone dan aktivitas perang "zona abu-abu" lainnya.

Dia tidak merinci tindakan apa yang dia perintahkan kepada kementerian pertahanan.

"Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa semakin banyak musuh memprovokasi, kita harus semakin tenang," kata Tsai kepada perwira angkatan laut.

"Kita tidak akan memprovokasi perselisihan, dan kita akan menahan diri, tetapi itu tidak berarti bahwa kita tidak akan melawan," lanjutnya.

Baca Juga: Benar-benar Balas Provokasi China Sesuai Perintah Presidennya, Taiwan Santai Tembak Drone Tiongkok dengan Peluru Tajam, Salah Aksi Sedikit Perang Bisa Berkecamuk

Kepulauan Kinmen berada pada titik terdekatnya hanya beberapa ratus meter (meter) dari wilayah Tiongkok, di seberang kota Xiamen dan Quanzhou di Tiongkok.

Petugas mengatakan kepada wartawan yang menemani Tsai bahwa kapal perang dan jet tempur yang berbasis di Penghu - yang terletak di Selat Taiwan lebih dekat ke Taiwan daripada China - telah keluar dengan membawa amunisi sejak China memulai latihannya bulan ini, meskipun mereka belum melepaskan tembakan.

Kapten fregat Lee Kuang-ping mengatakan mereka secara teratur bertukar peringatan radio dengan kapal perang China.

"Kadang-kadang di dekat zona latihan kapal nelayan komunis China muncul, dan mereka secara provokatif mengatakan 'tabrak mereka, tabrak mereka!'" kata Lee.

Dalam sebuah posting Facebook yang mengutip seorang komandan angkatan laut di Penghu, Tsai mengatakan kapal-kapal datang sedekat 500-600 yard satu sama lain dan kapal-kapal Taiwan secara ketat memantau rekan-rekan China mereka.

Unit militer China yang bertanggung jawab atas daerah yang berdekatan dengan Taiwan, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, merilis pada 15 Agustus sebuah video pulau Penghu, yang tampaknya diambil oleh angkatan udara China.

Saat ditanya tentang kegiatan pesawat tak berawak China sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng tidak dapat memberikan rincian tentang apa yang akan mereka lakukan untuk melawan serangan tersebut.

Akan tetapi dia mengatakan militer akan bereaksi berdasarkan prinsip pertahanan diri.

"Jangan membuat keributan saat saya menyalakan beberapa petasan untuk menakut-nakuti beberapa burung pipit," katanya kepada wartawan di Taipei dalam peringatan terselubung ke China. (*)