"Tidak pernah," kata Putri Candrawathi lagi.
Kemudian Hakim Ketua pun tampak mencecar Putri Candrawathi dengan pertanyaan yang sama.
"Saudara berkeliling di Kemang membawa senjata api bersama Yosua dan Richard untuk mencari seseorang, berputar-putar kemudian tidak sampai, saudara kembali ke Jalan Bangka," jelas Hakim Ketua.
"Tidak pernah Yang Mulia," kata Putri Candrawathi lagi.
"Tapi benar enggak saudara kembali ke Jalan Bangka? Masih ingat enggak?," tanya Hakim Ketua lagi.
"Ini mohon izin, apa ini Yang Mulia?," kata Putri Candrawathi tampak kebingungan.
"Sebulan sebelum (kejadian) tepatnya bulan Juli berarti," kata Hakim Ketua.
"Bulan Juli saya di Magelang Yang Mulia," jawab Putri Candrawathi.
"Juni," kata Hakim Ketua membenarkan.
"Bulan Juni? Tidak pernah Yang Mulia," kata Putri Candrawathi lagi.
Kemudian Hakim Ketua pun berusaha mencari celah untuk mendapat jawaban yang benar dari Putri Candraawathi.
"Tidak pernah? kemudian saudara sering ke Jalan Bangka ya?," cecar Hakim Ketua.
"Bangka itu adalah rumah orangtua saya," jawab Putri Candrawathi.
"Iya makanya kan artinya dari setelah keliling-keliling kemudian saudara ke sana, untuk menemui suami saudara yang saat itu berada di Jalan Bangka?," kata Hakim Ketua lagi.
"Tidak pernah Yang Mulia," jawab Putri Candrawathi tegas.
"Karena kemarin ada kesaksian yang mengatakan sebelum peristiwa ini saudara pernah ngajak Yosua dan Richard untuk keliling sambil membawa senjata api. Tidak jelas ke mana, akhirnya saudara pulang ke Jalan Bangka ketemu dengan suami saudara, dan pada saat itu keluarlah seorang perempuan dari rumah di Jalan Bangka. Tahu enggak peristiwa itu?," tutur Hakim Ketua.
"Tidak Yang Mulia," jawab Putri Candrawathi.
"Tidak ya, oke," kata Hakim Ketua kemudian melanjutkan pertanyaan seputar kegiatan di Magelang.(*)