Find Us On Social Media :

Suara dan Gerak-gerik Ferdy Sambo Disebut Berusaha Tutup-tutupi Sesuatu, Pakar Soroti Perubahan Gestur Suami Putri Candrawathi yang Lebih Tenang: Mencerminkan Kebohongan

Eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, Rabu (7/12/2022).

GridHot.ID - Kasus dugaan pembunuhan berencana Ferdy Sambo hingga kini masih terus bergulir.

Sempat disinggung Hakim soal statusnya sebagai polisinya polisi, perubahan gestur Ferdy Sambo menjadi sorotan.

Gestur Ferdy Sambo itu dibongkar sendiri oleh pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari.

Melansir Kompas.com, Hakim Ketua Afrizal Hadi menegur eks Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Ferdy Sambo yang tidak berpikir panjang saat merancang pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hakim menyinggung status Ferdy Sambo yang merupakan polisinya polisi terkait pembunuhan terhadap Brigadir J.

Hal tersebut terjadi saat Ferdy Sambo menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice kasus kematian Brigadir J dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2022) malam.

Awalnya, Ferdy Sambo tetap ngotot kepada hakim bahwa istrinya, Putri Candrawathi, diperkosa oleh Brigadir J.

"Saya mengetahui itu bukan pelecehan, waktu saya bertemu istri saya di Saguling. Bahkan, lebih sadis dari pelecehan. Istri saya sudah diperkosa, kemudian sudah dianiaya, dan diancam," ujar Ferdy Sambo.

Kemudian, Ferdy Sambo mengakui kepada hakim bahwa dirinya sangat emosi dengan Brigadir J karena perbuatan tersebut.

Sehingga, ia tidak melakukan klarifikasi terhadap Brigadir J terlebih dahulu.

Hakim lantas menegur Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri. Sebab, tidak berpikir panjang dan membuat skenario pembunuhan.

Baca Juga: Dirinya Sempat Kena Marah Ferdy Sambo, Terungkap Alasan Chuck Putranto Tak Berani Copy Rekaman CCTV di Rumah Duren Tiga, Begini Detik-detik Kejadiannya

"Saudara selaku Kadiv Propam, selaku polisinya polisi, apakah tidak berpikir panjang?" kata hakim.

Hakim heran kenapa Ferdy Sambo justru merancang pembunuhan Brigadir J, bukannya melaporkan Brigadir J jika memang betul pemerkosaan itu terjadi.

Apalagi, kata hakim, Ferdy Sambo merupakan aparat penegak hukum yang memegang jabatan strategis di Polri.

Ditegur oleh hakim, Ferdy Sambo pun mengaku salah.

"Itulah salah saya, Yang Mulia. Pada saat saya konfirmasi mendengarkan keterangan istri saya di Saguling itu, istri saya tidak ingin ini ribut-ribut dan diketahui orang lain karena ini menjadi aib keluarga," ujar Sambo.

Lebih lanjut, Ferdy Sambo tetap ngotot dirinya tidak ikut menembak Brigadir J di rumah dinasnya.

Ia menekankan yang membunuh Brigadir J adalah Richard Eliezer atau Bharada E.

"Pada saat itu saudara, jelas korban sudah tewas tertembak. Apakah penembakan itu hanya dilakukan oleh seorang Eliezer saja atau saudara juga ikut?" tanya hakim.

"Penembakan hanya dilakukan oleh Eliezer," jawab Ferdy Sambo.

Sementara itu, dilansir dari tribunwow.com, perubahan signifikan terlihat dari gestur terdakwa Ferdy Sambo maupun Richard Eliezer sepanjang proses persidangan.

Dilansir TribunWow.com, pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari menilai ada kesimpulan tersendiri yang dapat diambil perbedaan tersebut.

Baca Juga: Putri Candrawathi Masih Ngotot Diperkosa Brigadir J, Aktivis Sebut Korban Perkosaan Seharusnya Kesulitan Menceritakan Kronologi dan Tak Sanggup Bertemu Pelaku: Seberapa Berani Sih Seorang Yosua?

Di antaranya adalah standar kejujuran dari kedua eksekutor mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.

Sebagaimana diketahui, Bharada E tampak suram dan lebih kalem pada awal kemunculannya di depan publik.

Namun dewasa ini, saat memberi kesaksian di persidanganBharada E memperlihatkan sorot mata tajam disertai penuturan tegas dan spontan.

"Eliezer terlihat sekarang semakin spontan. Karena menutupi sesuatu itu berat, jadi ketika semakin spontan, maka masyarakat bisa menilai kelihatannya lebih sehat, lebih cerah dan sebagainya, kemudian berani," kata Monica dikutip kanal YouTube tvOneNews, Jumat (16/12/2022).

"Di awal cukup tertutup dan berhati-hati."

Hal ini berbanding terbalik dengan sikap Ferdy Sambo yang tampak tegas dan lantang di awal kemunculannya.

Selain postur yang semakin membungkuk, mantan jenderal bintang dua Kadiv Propam Polri tersebut justru tampak lebih tenang.

Namun rupanya, hal ini justru mengindikasikan ada sesuatu yang berusaha ditutupi suami Putri Candrawathi tersebut.

"Tapi kalau dari Sambo, sekarang itu justru malah lebih tenang nampaknya, dalam konteks secara keseluruhan akhir-akhir ini," beber Monica.

"Ketika gestur lebih tenang sekarang, suara yang sekarang itu justru malah pakai tone softer and lower, ini yang harus diperhatikan."

"Softer and lower, it's may reflects a lie (suara melembut dan merendah, berpotensi mencerminkan kebohongan-red)."

Baca Juga: Ferdy Sambo Gelisah Keceplosan Ikut Tembak Brigadir J, Ahli Balistik Bongkar Temukan Mengejutkan, Jumlah Peluru di Tubuh Yosua Ternyata Berasal dari 2 Senjata Ini

"Misalnya gini, gaya saya ketika berbicara, baseline saya berapi-api, tapi tiba-tiba saya ngomongnya softer and lower, ada perubahan dong," tandasnya.(*)