Find Us On Social Media :

Tegang! Pesawat Pengintai AS yang Angkut 30 Orang Hampir Tabrakan Usai Dicegat Pakai Manuver Ekstrem Jet Temput J-11 Tiongkok, Laut China Selatan Kembali Tegang

J-11 Jet tempur andalan China

Gridhot.ID - Laut China Selatan memang perlu diwaspadai.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, selain KKB Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mendapatkan tugas besar terkait penjagaan Laut China Selatan.

Paslnya, Laut China Selatan diprediksi akan memanas di tahun 2023 mendatang.

China dan beberapa negara lainnya ditakutkan akan saling bersinggungan secara panas di wilayah tersebut.

Bahkan di akhir tahun 2022 ini, dilaporkan sudah ada 'dogfight' yang terjadi di langit Laut China Selatan.

Pertarungan tersebut terjadi antara Amerika Serikat dan China.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, jet tempur China dilaporkan mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan. Insiden ini terjadi pada 21 Desember.

Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM) Angkatan Laut AS pada Kamis (29/12/2022) menyampaikan, jet tempur yang melakukan pencegatan tersebut adalah J-11 milik Angkatan Laut China.

INDOPACOM mengatakan, J-11 itu terbang dengan jarak 20 kaki dari hidung pesawat pengintai Angkatan Udara AS RC-135 Rivet Joint yang mengangkut sekitar 30 orang di dalamnya.

Sebagai respons, lanjut INDOPACOM, RC-135 terpaksa mengambil manuver mengelak untuk menghindari tabrakan, sebagaimana dilansir CNN.

INDOPACOM menambahkan, RC-135 berada di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan dan sah melakukan operasi rutin.

Baca Juga: Jadi Pertanda Akan Dapatkan Sanjungan hingga Naik Jabatan, Simak 5 Arti Kedutan Area Dagu Menurut Primbon Jawa Berikut Ini

Dilansir dari ANI, INDOPACOM menuturkan bahwa pasukannya akan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional.

“Dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional,” ujar INDOPACOM dalam pernyataannya.

“Kami berharap semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional,” tambah pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan keprihatinannya mengenai perilaku Beijing yang berbahaya.

Hal itu disampaikan Austin pada November ketika dia bertemu Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe, di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM-Plus) di Kamboja.

Pembicaraan antara Austin dan Wei mencakup hubungan pertahanan serta masalah keamanan regional dan global.

(*)