Find Us On Social Media :

Jubir KKB Papua Bohong Besar Ngaku-ngaku Tembaki Pesawat TNI, Danrem 172/PWY: Interpol dan BNPT Tangkap Itu Sebby Sambom di PGN!

Pasukan KKB Papua merusakkan jaringan pipa air bersih di Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (14/1/2023)

Gridhot.ID - Klaim KKB Papua telah menembaki pesawat TNI di Pegunungan Bintang, hanyalah kebohongan belaka.

Sebelumnya, KKB Papua mengaku menembaki pesawat TNI di Distrik  Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (14/1/2023). 

Melansir Pos-Kupang.com, klaim penembakan pesawat TNI oleh KKB Papua disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, diunggah akun Rimbah Hutan 61.

"Kami menembak ke arah pesawat milik TNI yang hendak mendarat (di Oksibil) sebanyak enam kali. Langsung pesawatnya keluar dari bandara. Setelah keluar dari bandara, kami tembak sebanyak empat kali ke arah pesawat itu," kata Sebby Sambom.

Aksi tersebut dilakukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Ati Mimin. 

Selain itu, anggota TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur juga merusak jaringan pipa air bersih pada Kamis (12/1/2023). 

Dalam video bersurasi 3 menit 53 detik, tampak tiga orang pria berupaya merusakkan instalasi air bersih.

Kemudian muncul beberapa pria lainnya sehingga jumlah mereka sekitar 8 orang. Mereka juga membawa senjata laras panjang.

Tak lama berselang, seorang pria mengambil batu kemudian menitih pipa berulang-ulang kali hingga rusak. Seketika, air mengalir deras.

Setelah pipa air rusak, pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur meninggalkan lokasi.

Pengrusakan pipa air bersih juga disampaikan Sebby Sambom.

Baca Juga: Bos KKB Papua Ada di Inggris, Istri Lukas Enembe Pilih Diam Seribu Bahasa soal Dugaan Aliran Dana ke OPM, KPK: Kami Akan Dalami

Sebby mengatakan, pipa yang dirusak tersebut mengalirkan air bersih ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dia menegaskan bahwa selama masih ada TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur, tidak ada aktivitas pemerintah dan masyarakat di Oksibil.

"Selagi kami, TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur masih ada Oksibil, tidak akan ada aktivitas di Oksibil. Kantor, sekolah, toko, semua kami akan lumpuhkan," katanya.

Sebby juga mengingatkan warga pendatang yang mencari penghidupan di Pegunungan Bintang harus segera meninggalkan Oksibil.

"Kami mengingatkan warga imigran yang tinggal di Oksibil, segera mengosongkan Oksibil. Kami akan baku tembak dengan TNI/Polri. Jika warga imigran masih melawan, akan kami eksekusi mati," ujarnya.

Dia mengatakan, orang asli Papua di Oksibil tidak boleh menjadi bantuan polisi atau mata-mata. KKB tidak akan segan menembak mati orang asli Papua yang membantu aparat keamanan Indonesia.

Sebby juga memperingatkan aparat keamanan Indonesia.

"Jika Anda masih melawan, maka kami pun akan melawan. Ingat, ini tanah kami, ini wilayah kami. Jadi Anda jangan sombong dan mencari tahu keberadaan kami, sebab kami tetap akan menembak Anda," tandasnya.

Sebby meminta TNI maupun Polri melakukan pendekatan terhadap anggota TPNPB.

Dia meminta aparat keamanan berhenti menangkap warga sipil di Oksibil, dan meminta aparat mengejar anggota TPNPB di hutan Pegunungan Bintang.

"Kami tidak akan pernah mundur dan tidak akan pernah menyerah melawan. Kami akan perang bertahan di Pegunungan Bintang sampai Papua merdeka," katanya.

Baca Juga: 2 Mahasiswa Jadi Simpatisan KKB Papua, Ini Identitas Pemuda yang Diciduk Aparat saat Hendak Selundupkan Senjata Api Lewat Jalur Sungai

Sebby mengatakan, pihaknya akan segera menggelar pertempuran di Oksibil, Pegunungan Bintang.

"Kami akan kembalikan Kabupaten Pegunungan Bintang (kepada) Jakarta, sebab wilayah perkotaan Oksibil merupakan wilayah perang kami," katanya.

Sebby menyatakan TPNPB bertanggung jawab terhadap penyerangan Pos Komando Rayon Militer di Kumurkek, ibu kota Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada 11 Januari 2023.

Menurut Sebby, penyerangan itu dilakukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya sekitar pukul 05.30 WIT.

"Setelah menyerang pos tersebut, aparat TNI/Polri keluar lewat mata jalan Kampung Tafat di ibu kota Kabupaten Maybrat. Tetapi, pasukan TPNPB berhasil mengadang dan menembak (pasukan) TNI/Polri yang menggunakan satu unit mobil pengendali massa. Setelah itu mereka balas dan mundur," terang Sebby.

Sebby Sambom Diburu BNPT dan Interpol

Sementara itu, TNI AU membantah klaim KKB Papua yang mengaku menembak pesawat militer Indonesia di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Indan Gilang Buldansyah menyebut tidak ada pesawat TNI AU yang ditembak di Papua.

"Sudah kami cek ke satuan jajaran TNI AU di Papua, tidak ada pesawat TNI AU terkena tembakan," katanya, Senin (16/1/2023). 

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Interpol berkoordinasi untuk menangkap Sebby Sambom yang saat ini sedang berada di Papua Nugini (PGN).

Baca Juga: Anton Gobay Ternyata Pilot Simpatisan KKB Papua, Akui Selundupkan Senjata dari Filipina untuk Dukung OPM, Sebby Sambom: Dia Anggota Benny Wenda

Mengutip Tribun-Papua.com, Sembiring mengatakan, penangkapan harus dilakukan sebab dari sejumlah aksi yang dilakukan KKB Papua di Oksibil merupakan tanggung jawab dari Sebby Sambom.

Ia menyebut bahwa Sebby selama ini kerap memutar balikkan fakta, memprovokasi dan diduga menyokong TPNPB Kodap XXXV/Bintang Timur.

Sesuai data yang dimiliki, kata Sembiring, pada tanggal 3-5 Desember 2022 lalu, telah terjadi pertemuan antara Sebby, Lamek Taplo, Enok, dan Ananias Ati Mimin di Perbatasan RI-PNG.

"Di situ mereka membentuk Komando daerah pertahanan (Kodap) dengan nama Kodap 35 Bintang Timur dan dipimpin oleh Ananias Ati Mimin untuk melakukan aksi terus menerus," jelasnya, Jumat (13/1/2022).

"Termasuk yang membunuh 3 orang tukang ojek di Kampung Mangabib dan melakukan aksi pada 7 Januari 2023 di Pegunungan Bintang," lanjutnya.

Untuk itu, dia meminta agar Interpol dan BNPT perlu mengambil tindakan tegas kepada Sebby Sambom.

"Saya harapkan BNPT dan Interpol tangkap Sebby Sambom yang saat ini ada di PNG karena terus dia terus-terus mengkor-koar untuk memberi semangat kepada KKB," ujarnya.

Pasca pertemuan Sebby dan pimpinan TPNPB, menurut Sembiring, KKB terus melakukan aksi.

"Saya tegaskan tidak ada ajaran agama manapun untuk membuat video pembunuhan dan menyebarkan untuk menimbulkan ketakutan kepada masyarakat, untuk itu terkait aksi teror yang dilakukan KKB sudah harus dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Sembiring juga berharap, ada peran tokoh masyarakat dan agama untuk mengajak kelompok tersebut menghentikan aksi kekerasan, agar mereka dapat menghentikan semua aksi dengan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Jika itu tidak dilakukan, maka sesuai perintah kepada kami, cari, kejar dan tangkap. Ini yang akan kami lakukan dan menimbulkan rasa aman untuk masyarakat," katanya.

Baca Juga: WNI Anton Gobay Bawa Lusinan Senjata saat Ditangkap di Filipina, Polri Usut Dugaan Terkait KKB Papua, Irjen Khrisna Murti: Saya Sudah Perintahkan

(*)