Find Us On Social Media :

Kenali Beda Sesak Nafas Akibat Asam Lambung dengan Panic Attack, Begini Penjelasan Dokter

Ilustrasi sesak napas

Gridhot.ID - Ada kalanya ketika asam lambung naik, penderita GERD akan mengalami sesak napas.

Sesak napas karena asam lambung bisa terjadi ketika cairan asam dari perut naik ke kerongkongan atau justru masuk ke dalam paru-paru.

Kondisi ini memicu refleks saraf yang menyebabkan saluran udara menyempit untuk memaksa cairan asam keluar dari paru, hal ini membuat penderita asam lambung mengalami sesak napas.

Selain karena asam lambung, sesak napas bisa terjadi ketika seseorang mengalami serangan panik atau panic attack.

Ya, sesak napas adalah gejala umum dari serangan panik yang dapat menyebabkan perasaan takut dan rasa tidak nyaman.

Oleh sebab itu, penting untuk dapat membedakan sesak napas karena asam lambung atau panic attack?

Sesak karena asam lambung

Dokter spesialis Gastroenterologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM mengatakan bahwa sesak karena asam lambung bisa dikenali jika orang tersebut segera memeriksakan ke dokter atau layanan medis terdekat.

"Prinsipnya kalau sesak karena asam lambung atau paru-paru pastinya dokter yang memastikan dengan pemeriksaan fisik. Menggunakan stetoskop, dengan suara napas itu dokter bisa membedakan," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Ari menambahkan, jika seseorang mengalami sesak yang dikarenakan asam lambung, pada saat pemeriksaan, dokter tidak akan menemukan masalah pada paru-paru.

Namun apabila saat pemeriksaan ada permasalahan pada paru, seperti bunyi napas atau mengi, maka kemungkinan sesak napas diakibatkan pada masalah paru-paru.

Baca Juga: 4 Fakta Kunyah Permen Karet Bisa Meredakan Gejala Asam Lambung, Penderita GERD Diimbau Hindari Rasa Ini

"Atau memang sesaknya sudah berlangsung lama, kayak kita bilang Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) itu juga sesak, tapi secara fisik dokter akan menemukan terlebih dulu," lanjut dia.

Cara membedakan sesak jantung, paru, dan asam lambung

Menurut Ari, orang awam sulit membedakan mana sesak jantung, sesak paru, atau sesak yang diakibatkan oleh asam lambung.

Namun apabila sebelumnya pernah mengalami sesak asam lambung, maka orang tersebut bisa mengenali gejalanya.

Apabila gejala sudah timbul dan badan mulai tidak enak, Ari menyarankan untuk segera mengonsumsi obat yang menekan produksi asam lambung seperti omeprazole dan lainnya.

"Ketika dia mengonsumi omeprazole itu dan lekas merasa enak, ya berarti dari asam lambung," imbuhnya.

Namun, sesak karena asam lambung tidak bisa ditentukan dengan menekan perut bagian kiri di mana letak lambung berada.

"Belum tentu kalau menekan perut itu asam lambung. Karena asam lambung bisa nyeri dan bisa tidak nyeri, karena kalau dia gerd dia di situ enggak nyeri tapi naik ke atas atau reflux istilahnya," lanjut Ari.

Oleh karena itu, pertolongan pertama ketika Anda atau orang terdekat mengalami sesak asam lambung, segera menghubungi bantuan untuk membawa ke pusat layanan kesehatan terdekat.

Sesak serangan panik atau panic attack

Sementara itu, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Gading Pluit, Kelapa Gading Jakarta Utara, dr Dharmawan AP, Sp.KJ menyampaikan bahwa serangan panik biasanya tidak hanya sesak tapi disertai gejala lain.

Baca Juga: Jangan Tambah Gula! Ini Aturan Minum Air Kelapa untuk Obati Asam Lambung, Harus Dikonsumsi Sebanyak Ini Agar Manjur

"Tidak hanya sesak, tapi disertai geala lain seperti rasa tercekik, dizzines (pusing) sampai vertigo, deg-degan, kesemutan dan sifanya episodik (hilang timbul)," ujar Dharmawan saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Sama seperti sesak asam lambung, seseorang yang mengalami sesak serangan panik baiknya langsung dirujuk ke dokter.

Menurut Dharmawan, serangan panik berulang jika terjadi beberapa kali dalam seminggu harus diobati dengan obat gangguan panik, biasanya antidepresan golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI).

Serangan panik

Kemudian, penderita juga harus diobati dengan obat serangan panik, yang diberikan sementara saja di awalan pengobatan.

"Pemberian obat serangan panik sementara saja di awal-awal, biasanya golongan anticemas dan tidak boleh diberikan terus-menerus kalau ini menyebabkan bisa adiksi," ujar Dharmawan.

Ia menambahkan, obat-obatan SSRI ini termasuk dalam psikotropik.

Sementara, gangguan serangan panik bisa disembuhkan kalau pasien teratur mengonsumsi dan menjalani pengobatan SSRI-nya.

Selain itu, Dharmawan mengatakan, serangan panik juga bisa kambuh atau muncul kembali sewaktu-waktu.

"Bisa, untuk mengatasi serangan sesaat bisa dengan mengatur napas untuk pertolongan diri pertama," ujar Dharmawan.

"Tetapi untuk penyakit dasar kecemasannya tetap perlu dionati," imbuhnya.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Tidak Ada Obat, Jangan Panik dan Ikuti Panduannya

(*)